Dari 3.353 desa di NTT, yang sudah menikmati listrik dari PLN ada 3.000 desa, sementara 353 desa lainnya dari non PLN.
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mencatat sebanyak 3.000 desa di provinsi berbasiskan kepulauan itu hingga saat ini telah menikmati pasokan listrik dari BUMN tersebut.

"Dari 3.353 desa di NTT, yang sudah menikmati listrik dari PLN ada 3.000 desa, sementara 353 desa lainnya dari non PLN," kata General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan seperti apa perkembangan pembangunan kelistrikan di wilayah NTT bertepatan dengan momentum Hari Listrik Nasional ke-76 pada Rabu, 27 Oktober 2021.

Baca juga: PLN kembangkan gerobak motor listrik tingkatkan poduktivitas UMK

Jatmiko menjelaskan, jika merujuk dari data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) maka dinyatakan bahwa semua desa di NTT sudah berlistrik.

Kondisi itu dilihat dari desa-desa yang sudah menkmati listrik dari PLN maupun non PLN yang bersumber dari berbagai pihak seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ataupun swadaya dari warga.

Namun demikian, kata Jatmio kebanyakan masyarakat di provinsi setempat menganggap bahwa mereka belum betul-betul menikmati listrik jika bukan dari pasokan PLN.

"Sehingga kami masih kejar terus pembangunan listrik untuk semua desa di NTT," katanya.

Baca juga: Pendapatan PLN naik, capai Rp204,65 triliun hingga September 2021

Prinsipnya, kata dia PLN akan masuk melayani semua desa baik melalui pembangunan dengan sistem on grid dengan menarik kabel listrik dari jaringan yang sudah beroperasi maupun secara off grid untuk desa-desa yang berada di wilayah terpencil atau di pulau kecil.

"Untuk off grid ini kami lakukan dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)," katanya.

Jatmiko berharap masyarakat di NTT yang telah menikmati listrik PLN dapat memanfaatkannya dengan baik terutama untuk menumbuhkan usaha-usaha ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021