Pasien yang masih diisolasi itu sebagian besar warga dari luar kota, namun dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Mataram
Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, sebanyak 318 lingkungan atau 98 persen dari 325 lingkungan di daerah itu sudah masuk zona hijau.

"Sementara sisanya tujuh lingkungan masih berstatus zona kuning dengan jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 1-2 orang," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Minggu.

Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram mengatakan, kendati enam lingkungan masih berstatus zona kuning, namun secara umum Kota Mataram sudah dinyatakan masuk zona hijau penyebaran COVID-19.

Baca juga: Kecamatan Tambora zona hijau karena capaian vaksin di atas 80 persen

Kondisi itu diperkuat dengan melandainya temuan kasus positif COVID-19 harian di Kota Mataram. Bahkan hampir setiap hari Mataram nol kasus COVID-19 baru.

Seperti halnya, berdasarkan data tim kewaspadaan COVID-19 Provinsi NTB, Jumat (29/10) mencatat tidak ada tambahan pasien untuk Kota Mataram. Dengan demikian, jumlah pasien yang masih isolasi sebanyak 83 orang, sembuh 6.741 orang dan 251 orang meninggal dunia dari total kasus 7.075 orang.

"Pasien yang masih diisolasi itu sebagian besar warga dari luar kota, namun dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Mataram," katanya.

Baca juga: Kecamatan Kembangan Jakbar berstatus zona hijau

Sementara untuk cakupan vaksinasi COVID-19 di Kota Mataram, dari sumber data yang sama telah mencapai 293.545 orang atau 93,02 persen untuk dosis pertama dan 202.232 atau 64,08 persen dosis kedua.

Swandiasa menambahkan, kendati perkembangan COVID-19 di Kota Mataram sudah mulai landai dan Kota Mataram kini berstatus PPKM level satu, masyarakat diminta tetap disiplin menerapkan prokes COVID-19.

Baca juga: Jumlah RT di Gunung Kidul berstatus zona hijau mencapai 99,77 persen

"Prokes menjadi salah satu upaya optimal kita untuk memutus rantai penularan COVID-19 dan ingat status pandemi belum dicabut," katanya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021