Kategorinya masuknya lemah
Bandung (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyatakan wilayah Kota Bandung dengan dataran minim perbukitan pun tak luput dari potensi bencana hidrometeorologi saat memasuki fenomena musim hujan La Nina.

Prakirawan BMKG Bandung Yan Firdaus di Bandung, Jawa Barat, Selasa mengatakan bencana yang berpotensi terjadi di Kota Bandung mulai dari banjir genangan, banjir bandang, hingga angin kencang atau angin puting beliung.

"Sejauh ini kami sudah menghitung adanya peningkatan curah hujan, hingga 20-23 persen, belum sampai ke lebih jauh lagi ya," kata Yan.

Menurut dia potensi kerawanan tersebut masih sama dengan tahun sebelumnya saat adanya fenomena La Nina yang meningkatkan intensitas cuaca ekstrem di wilayah Bandung maupun Jawa Barat.

Baca juga: BMKG jelaskan pemicu hujan lebat penyebab banjir di Bandung

Baca juga: BMKG sebut angin kencang di Bandung sebagai fenomena wajar


"Jadi potensinya masih sama seperti tahun kemarin, kategorinya masuknya lemah," kata dia.

Adapun potensi banjir genangan maupun banjir bandang tentunya rawan terjadi di wilayah yang berdekatan dengan aliran sungai. Dengan curah hujan tinggi, air dari sungai berpotensi meluap.

Selain itu, ia menjelaskan angin puting beliung rawan terjadi di kawasan yang mengalami alih fungsi lahan. Misalnya, kata dia, lahan yang asalnya dipenuhi pepohonan namun beralih fungsi menjadi pemukiman.

Maka dari itu, kata dia, yang paling penting adalah bagaimana masyarakat meningkatkan kewaspadaan di mana pun dan kapan pun.

"Kewaspadaan juga hingga di rumah masing-masing, termasuk di jalanan juga karena ada juga korban di jalanan, maka kalau ada perubahan cuaca seperti mendung, petir, diimbau segera mencari tempat perlindungan yang kokoh, jangan di alam terbuka," katanya.

Baca juga: BMKG prediksi musim hujan di Bandung Raya mulai pertengahan Oktober

Baca juga: BMKG duga suara gemuruh di Bandung akibat aktivitas manusia

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021