Pekanbaru (ANTARA) - Universitas Riau (UNRI) bekerjasama dengan Program Inkubator PT Pertamina Hulu Rokan memberikan pelatihan kewirausahaan atau melalui program inkubasi karir bagi 20 mahasiswa yang berasal dari Suku Sakai (suku terasing).

"Program inkubasi karier Suku Sakai ini merupakan proyek percontohan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan dan keahlian seperti kemampuan komunikasi, pengembangan karakter, dan membentuk personal 'branding' untuk bekal dalam persaingan ke depan bagi mahasiswa anak Suku Sakai se-Provinsi Riau," kata Prof Dr Zulkarnain MM , Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNRI, di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, pelatihan yang dilaksanakan hingga 12 November 2021 ini memberikan alternatif agar lulusan UNRI yang berasal dari anak suku terasing itu bisa berkembang di masa datang, sebagai wirausahawan yang baik atau pekerja yang baik serta menjadi pengusaha yang mampu membangun usaha sendiri dan mampu membawa anak dari Suku Sakai lainnya untuk lebih maju.

Baca juga: Ketika anak-anak Suku Polahi ingin sekolah

Ia menyebutkan, sebanyak 20 mahasiswa asal suku terasing itu, berasal dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Riau dominan di Pekanbaru. Sebanyak lima orang mahasiswa dari UNRI, sepuluh orang mahasiswa dari Universitas Islam Riau (UIR), tiga orang mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Susqa Riau, satu orang mahasiswa dari Universitas Lancang Kuning Riau, dan satu orang mahasiswa dari Universitas Tabrani.

"Kita berharap pelatihan ini mampu membangun kapasitas SDM mahasiswa Suku Sakai, makin bisa berkembang lebih baik lagi bersama dengan masyarakat lainnya di Provinsi Riau," katanya.

Ia menjelaskan, LPPMP UNRI selain sebagai salah satu penjamin mutu pendidikan juga sebagai lembaga yang bertugas mengembangkan sumber daya manusia untuk dosen, karyawan, mahasiswa, dan masyarakat.

Baca juga: Angota DPR dukung Unpatti bangun mikro turbin untuk suku terasing

Rektor Unri Prof Dr Aras Mulyadi DEA, berharap pelatihan ini juga dapat digelar oleh perusahaan lain untuk memajukan masyarakat pedalaman.

"Keberhasilan suatu perusahaan adalah apabila peduli dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya, karena masyarakat tempatan tersebut memiliki keterbasan aksesibilitas, terbatasnya kualitas SDM untuk berkompetisi pada dunia kerja," katanya.

Karenanya kita dukung kegiatan ini apalagi sesuai dengan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program "Merdeka Belajar-Kampus Merdeka" dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri sesuai talenta dirinya.

Kegiatan ini penting diteruskan, apalagi Indeks Kinerja diukur melalui seberapa banyak lulusan yang bekerja berwirausaha, seberapa banyak mahasiswa yang magang di perusahaan bisnis. 

Baca juga: Rp15,4 Miliar Diusulkan Untuk Pemukiman Suku Terasing Sulbar

Pewarta: Frislidia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021