Keberhasilan ini dicapai karena Indonesia menempatkan aksi iklim dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Kebijakan pengelolaan hutan lestari harus menggabungkan pertimbangan lingkungan dengan ekonomi dan sosial,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan komitmen Indonesia dalam menangani isu perubahan iklim, dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Inggris Liz Truss di Jakarta pada Kamis.

Mengulang pernyataan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam KTT ke-26 Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (COP26) di Glasgow, pekan lalu, Menlu Retno mengatakan tujuan Indonesia untuk mengubah sektor hutan dan penggunaan lahan menjadi penyerap karbon bersih pada 2030.

“Ini adalah komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi,” kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers secara virtual bersama Menlu Inggris.

Lebih lanjut, Menlu Retno memaparkan pencapaian konkret Indonesia di sektor kehutanan antara lain, kebakaran hutan yang diminimalkan sebanyak 82 persen pada 2020; emisi dari hutan dan penggunaan lahan yang berkurang 40,9 persen pada 2019, dibandingkan pada 2015; serta deforestasi yang turun ke level terendah dalam 20 tahun terakhir.

Baca juga: Ikhtiar dunia dan Indonesia menghadapi perubahan iklim

Semua kemajuan itu, menurut Retno, dicapai ketika dunia kehilangan hutan primer lebih dari 12 persen tahun lalu.

“Keberhasilan ini dicapai karena Indonesia menempatkan aksi iklim dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Kebijakan pengelolaan hutan lestari harus menggabungkan pertimbangan lingkungan dengan ekonomi dan sosial,” kata dia.

Indonesia memiliki komitmen pengurangan emisi karbon atau gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 atau 41 persen dengan dukungan internasional.

Menlu Inggris Liz Truss menyampaikan terima kasih atas dukungan Indonesia di COP26, serta komitmen yang dibuat Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca juga: Draf kesepakatan iklim COP26 beri penekanan aksi yang lebih kuat
Baca juga: Fokus COP26 beralih pada pendanaan dampak iklim


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021