Jangan main gusur saja
Jakarta (ANTARA) - Ratusan rumah di wilayah Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, terkena dampak rencana Proyek Tol Semanan-Sunter mulai Januari 2002 sehingga keberadaan mereka harus direlokasi ke tempat lainnya.

Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas Semanan-Sunter Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hartono, menjelaskan ratusan rumah warga, sekolah dan panti terimbas pembangunan tol sepanjang 20,23 kilometer tersebut.

"Rumah (warga) kurang lebih ada 200 rumah yang akan digusur. Kemudian dua sekolah negeri dan satu panti," kata Hartono saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Ratusan rumah warga tersebut berada di dua kelurahan yakni Kelurahan Serdang dan Kebon Kosong.

Baca juga: Konstruksi proyek tol Semanan-Sunter dimulai Januari 2022

Sementara itu, dua sekolah yang juga akan direlokasi yaitu SDN 07 Kebon Kosong dan SDN 02 Kebon Kosong, serta Panti Sosial Perlindungan Bakti Kelurahan Kebon Kosong.

Sebelumnya, Hartono menjelaskan bahwa pembebasan lahan akan menggunakan sistem ganti rugi yang dibayarkan pemerintah dengan skema appraisal, atau di atas nilai jual objek pajak (NJOP).

Salah satu warga, Aninda (45) mengaku sudah mendapat informasi bahwa rumahnya akan terkena dampak relokasi.

Namun, hingga saat ini belum ada sosialisasi baik dari kelurahan, kecamatan maupun Kementerian PUPR.

Baca juga: Dampak Tol Semanan-Sunter, dua SD di Jakpus akan direlokasi

"Belum ada sosialisasi, hanya ada (petugas) survei liat-liat begitu aja. Kita warga di sini meminta agar diperhatikan nasib kami. Jangan main gusur saja," kata dia.

Pembangunan fisik konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Semanan-Sunter akan dimulai pada Januari 2022 dengan perkiraan waktu pengerjaan selama 32 bulan.

Tol Semanan-Sunter yang membentang sepanjang 20,23 kilometer diketahui memiliki nilai investasi mencapai Rp11,06 triliun.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021