Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar modal dari MNC Asset Management Edwin Sebayang menilai harga saham PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, berpotensi tumbuh seiring dengan rencana perseroan untuk segera listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember mendatang.

Saat ini ADCP memasuki tahap book building dan sahamnya akan dilepas dengan harga penawaran awal di rentang Rp130-Rp200.

"Kalau hanya di level itu [Rp130-200] saya rasa pasti akan banyak diburu," ujar Edwin dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

ADCP sendiri mengusung hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang menempel di simpul-simpul transportasi masal, atau berjarak nol kilometer dari stasiun LRT.

Menurut Edwin, selain sifat alami industri properti yang memang masih seksi di mata investor baik ritel maupun institusional, konsep TOD yang diusung ADCP menjadi nilai tambah tersendiri.

Pasalnya, pada dasarnya properti masih menjadi kebutuhan dan kemacetan menjadi salah satu musuh masyarakat saat ini sehingga konsep TOD tersebut memberikan jawaban berupa kepraktisan dan kecepatan.

Kendati demikian, Edwin memberi catatan bahwa semua itu akan terealisasi seiring dengan operasi infrastruktur transportasi penyerta proyek-proyek ADCP.

Seperti diketahui, saat ini ADCP memiliki 11 proyek properti yang terintegrasi dengan simpul transportasi umum massal yakni Light Rapid Transit (LRT), Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, dan Bus Rapid Transit (BRT).

"Kalau dibandingkan dengan 11 proyek yang ada itu, semua jadi, semua beroperasi pasti potensinya ke depan bagus," kata Edwin.

Hasil riset dari Jones Lang LaSalle IP, Inc (JLL) pada September 2021 menyebutkan bahwa konsep TOD memberikan keuntungan terhadap properti, karena merupakan bentuk strategi perencanaan dan desain untuk mencapai pembangunan perkotaan yang padu, memiliki beragam manfaat lahan, ramah pejalan kaki dan pesepeda dengan kemudahan aksesibilitas terhadap stasiun transportasi massal.

Secara umum, TOD adalah pengembangan properti seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, perumahan dan/atau hotel yang terkoneksi secara langsung, atau dalam jarak nyaman berjalan kaki maupun bersepeda (di bawah 1 km), dengan stasiun transportasi publik massal, seperti Light Rapid transit, Bus Rapid Transit ,dan Commuter Line.

Masih menurut hasil riset JLL, salah satu keunggulan utama proyek-proyek properti Adhi Commuter Properti adalah karena merupakan suatu bagian dari kawasan pengembangan campuran yang memiliki akses langsung terhadap transportasi publik.

Kedekatan dengan transportasi publik dan kelengkapan fasilitas yang disediakan merupakan faktor-faktor utama yang dipertimbangkan oleh pembeli, selain keterjangkauan harga.

Corporate Secretary PT Adhi Commuter Properti Tbk Rakhmat Adi Sampurno mengatakan, bisnis ADCP yang kini berada di Jabodetabek, sejalan dengan program pemerintah untuk pengembangan infrastruktur transportasi massal yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan mempermudah mobilitas di kota metropolitan utama Indonesia.

Sebagai contoh ADCP mempunyai produk Cisauk Point dengan akses langsung terhadap commuter line, Oase Park dengan akses langsung terhadap bus station, berbagai produk tersebut merupakan kerjasama ADCP dengan pihak lain seperti PT KAI, dan Perum PPD DKI Jakarta.

Saat ini ADCP memiliki 11 proyek yang tersebar di Jabodetabek, dan 7 diantaranya berada di titik stasiun LRT Jabodebek (tahap I). Adapun proyek, ADCP meliputi LRT City Bekasi – Eastern Green, LRT City Bekasi – Green Avenue, LRT City Jatibening, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, LRT City Sentul, Adhi City Sentul, serta Member of LRT City - Grand Central Bogor, Member of LRT City - Cisauk Point, Member of LRT City - Oase Park.

Melalui konsep hunian terintegrasi dengan transportasi massal khususnya LRT, perseroan optimistis bisnis yang ADCP jalankan berprospek cerah untuk ke depannya.

"Dampak positif perkembangan pengerjaan LRT Jabodebek bisa dilihat dari kinerja marketing sales pada kuartal ketiga 2021 yang bertumbuh signifikan sebesar 155 persen. Perolehan ini berasal dari 11 proyek perusahaan yang sedang dikembangkan dengan 4 di antaranya sudah serah terima,” ujar Adi.

Baca juga: Dirut BEI sebut masih ada 29 perusahaan akan IPO tahun ini
Baca juga: Perusahaan cat Avian siap masuk bursa incar dana Rp5,76 triliun
Baca juga: Segera IPO, Dharma Polimetal optimistis penjualan 2022 naik 20 persen

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021