Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengingatkan proses perbaikan ekonomi global dan nasional yang mulai terjadi masih memiliki berbagai tantangan mulai dari normalisasi kebijakan hingga potensi lonjakan COVID-19.

“Meskipun perekonomian dunia dan nasional menunjukkan perbaikan namun masih terdapat beberapa tantangan,” katanya dalam Talkshow Dialog Interaktif OJK di Jakarta, Jumat.

Heru mengatakan sejauh ini pemulihan secara global maupun nasional telah terjadi seperti yang ditunjukkan oleh beberapa negara dengan pertumbuhan positif pada kuartal III-2021 setelah sebelumnya mengalami pelemahan.

Baca juga: Sri Mulyani: Pemerintah lanjutkan perbaikan struktural ekonomi RI

Ia mencontohkan, AS sempat terkontraksi 2,8 persen pada kuartal III-2020 namun pulih ke level 4,9 persen pada kuartal III tahun ini meski lebih rendah dibanding kuartal II-2021 yang sebesar 12,2 persen akibat lonjakan varian Delta.

Eropa tumbuh 3,7 persen pada kuartal III-2021, Jepang 1,4 persen, Jerman 2,5 persen, Perancis 3,3 persen, Inggris 6,6 persen, Italia 3,8 persen, Spanyol 2,7 persen, China 4,9 persen, Filipina 7,1 persen, Brasil 5,5 persen dan Indonesia 3,5 persen.

Kasus COVID-19 secara global pun turut melandai meski ada kenaikan pada pekan ketiga November 2021 terutama di Jerman, AS, Belanda, Inggris, Republik Ceko, Perancis, Australia, Italia, Polandia dan Belgia seiring musim winter yang mulai terjadi.

Baca juga: BI sebut pemulihan ekonomi global dan domestik mulai terlihat

Sementara kasus COVID-19 nasional trem penyebarannya mereda dengan penambahan kasus sebanyak 186 kasus baru pada 22 November dengan sebaran terbesar ada di Papua, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung dan DKI Jakarta.

Menurut Heru, proses pemulihan ini didukung oleh program vaksinasi yang progressnya per 22 November secara global mencapai 7,63 miliar dosis di 184 negara.

Untuk di Indonesia sendiri per 21 November 2021, vaksin dosis pertama sebanyak 134,42 juta atau 64,54 persen dari target, dosis kedua 89,22 juta atau 42,84 persen dari target dan dosis ketiga 1,2 juta.

Di sisi lain, Heru menegaskan segala proses pemulihan ekonomi ini masih di bayang-bayangi oleh beberapa tantangan yang meliputi dampak tapering The Fed, potensi kenaikan suku bunga serta normalisasi kebijakan di setiap negara.

Tantangan selanjutnya juga terkait masih tidak meratanya distribusi vaksin COVID-19 antar negara terutama negara berpendapatan kecil yang sulit mendapat akses terhadap vaksin sekaligus melonjaknya kembali kasus COVID-19 yang sedang terjadi di beberapa negara.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021