Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengawali proses kegiatan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di kawasan perbukitan Menoreh, Jawa Tengah, dengan melakukan penanaman tanaman jenis multi purpose trees species (MPTS).

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDAS-RH) KLHK Helmi Basalamah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan kegiatan rehabilitasi DAS di kawasan perbukitan Menoreh itu akan berlangsung selama tiga tahun, dan diperkirakan kegiatan itu akan menyerap 87.439 tenaga kerja.

Menurut dia, jumlah bibit yang akan ditanam sebanyak 901.955 batang, terdiri dari jenis tanaman MPTS di antaranya durian, alpukat, kelengkeng, manggis dan sejenisnya. Ada pula tanaman yang mendukung tata air seperti jambu air, gayam dan sebagainya.

Baca juga: KLHK akan tambah sarana pencegahan karhutla di kawasan konservasi

Penanaman pertama dalam rangka proses rehabilitasi DAS di sana mulai dilaksanakan pada Minggu (28/11), bertepatan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2021.

Ia mengatakan tujuan yang paling utama dari kegiatan itu adalah untuk memulihkan lingkungan, khususnya untuk menjaga menara air alami, meningkatkan produktivitas masyarakat, mendukung daerah wisata Borobudur, menambah tutupan hutan, mitigasi bencana dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Secara keseluruhan, menurut Helmi, ada lima pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) yang akan melaksanakan penanaman untuk rehabilitasi DAS di kawasan Menoreh tersebut.

Penanaman dilakukan di area seluas 1.656 hektare (ha) yang tersebar di 13 desa di tiga wilayah yakni Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo di Jawa Tengah, dan Kabupaten Kulon Progo di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ujar dia.

Salah satu perusahaan yang ditunjuk untuk melaksanakan rehabilitasi DAS di kawasan perbukitan Menoreh adalah PT Adaro Indonesia, dengan luas area yang harus direhabilitasi mencapai 512 ha. Rehabilitasi daerah aliran sungai tetap berjalan saat pandemi COVID-19 masih terjadi, melibatkan masyarakat dalam prosesnya guna menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat.

Baca juga: KLHK fokus tata ruang perkuat daya tampung air atasi banjir Kalimantan

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021