Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan perluasan investasi PT HM Sampoerna Tbk senilai 166,1 juta dolar AS dengan membangun pabrik batang tembakau bebas asap yang berorientasi ekspor membuktikan potensi Indonesia sebagai hub atau pusat ekspor di Asia Pasifik.

“Investasi ini merupakan contoh nyata dari kepercayaan sektor swasta terhadap iklim investasi di negara kita. Ke depannya, kami berharap semakin banyak perusahaan yang memperluas portofolio investasinya di Indonesia,” kata Bahlil, sebagaimana siaran pers HM Sampoerna, mengenai pembangunan pabrik senilai 166,1 juta dolar AS untuk produksi batang tembakau IQOS di Karawang, Jawa Barat, diterima di Jakarta, Rabu.

Bahlil mengapresiasi perluasan investasi Sampoerna di Indonesia, bahkan di tengah pandemi COVID-19.

“Melalui investasi ini, kami berharap Sampoerna dapat menjadi salah satu motor penggerak penerapan teknologi dan inovasi demi keberlanjutan industri produk tembakau nasional. Hal ini sejalan dengan upaya-upaya pemulihan ekonomi dan inisiatif pemerintah menjalankan peta jalan Making Indonesia 4.0,” ujar Bahlil.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang turut hadir dalam realisasi investasi Sampoerna, mengatakan kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah dengan dunia usaha adalah hal penting karena dapat meningkatkan ketahanan ekonomi dan mendorong Indonesia untuk meraih momentum akselerasi pemulihan ekonomi.

PT HM Sampoerna Tbk, yang merupakan afiliasi dari Philip Morris International (PMI) pada Rabu (30/11) mengumumkan realisasi investasi sekitar 166,1 juta dolar AS untuk pembangunan fasilitas produksi batang tembakau bebas asap IQOS dengan merek HEETS, di Karawang, Jawa Barat, Indonesia.

“Investasi ini merupakan bentuk kepercayaan Sampoerna dan induk perusahaan kami, PMI (Philip Morris International), atas iklim investasi Indonesia dan upaya nyata kami untuk menjadi bagian dari pemulihan perekonomian nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia,” kata Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis.

Sampoerna mengklaim IQOS merupakan produk tembakau inovatif bebas asap tanpa pembakaran sehingga mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90 - 95 persen dibandingkan asap rokok.

Kegiatan produksi dari pabrik tersebut dijadwalkan beroperasi pada kuartal IV-2022. Hasil produksi akan ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik.

Mindaugas mengatakan Sampoerna berkomitmen untuk menciptakan nilai ekonomi jangka panjang di Indonesia dengan mengedepankan inovasi, penelitian ilmiah, dan teknologi.

Fasilitas produksi tersebut akan menjadi fasilitas produksi ketujuh PMI secara global, dan kedua di Asia, serta merupakan perluasan dari fasilitas produksi Sampoerna yang berlokasi di Karawang.

“Memanfaatkan inovasi, penelitian, dan adaptasi teknologi dalam manufaktur batang tembakau untuk IQOS, Sampoerna akan berperan aktif mendorong transformasi industri tembakau nasional dengan tetap melibatkan petani tembakau dan peritel sebagai bagian dari mata rantai industri. Hal ini sejalan dengan prioritas pemerintah untuk terus meningkatkan daya saing sektor manufaktur tanah air di kancah global melalui peta jalan Making Indonesia 4.0,” kata Mindaugas.

Mindaugas berharap realisasi investasi ini juga dapat meningkatkan efek pengganda ekonomi (multiplier effect) melalui penciptaan nilai tambah, serapan daun tembakau dari petani lokal, membuka lapangan kerja baru bagi tenaga kerja berketerampilan tinggi, dan semakin meningkatkan kepercayaan para investor terhadap iklim investasi di Indonesia.

“Pembukaan pabrik produk batang tembakau untuk IQOS dengan merek HEETS di Karawang merupakan salah satu pencapaian bersejarah dalam komitmen PMI untuk mewujudkan visi masa depan bebas asap, khususnya konsumen dewasa di kawasan Asia yang memilih untuk terus menikmati produk tembakau,” kata dia.

Di Indonesia, Sampoerna telah melakukan uji pasar IQOS secara terbatas sejak Maret 2019 untuk mempelajari potensi pasar dan respon perokok dewasa terhadap produk bebas asap rokok. Saat ini, IQOS dan batang tembakau dengan merek HEETS tersedia di Jakarta, Surabaya, Bali, dan Medan.

Baca juga: Bahlil: Target investasi 2022 Rp1.200 triliun demi dongkrak ekonomi
Baca juga: Hulu migas masuk investasi yang diperhitungkan pemerintah pada 2022
Baca juga: Bahlil minta Sri Mulyani tambah anggaran DAK untuk DPMPTSP daerah

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021