Jika sudah divaksin, akan diberi tanda khusus
Bogor (ANTARA) - Pemerintah pusat terus mendorong pemerintah daerah melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 sebagai salah satu mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pada libur Natal 2021 dan tahun baru 2022.

Dalam menyikapi arahan tersebut, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor menerapkan kegiatan Kawasan Wajib Vaksin serta menggencarkan pelaksanaan vaksinasi melalui Grebek Vaksinasi terhadap warga kota tersebut maupun pendatang,

Sasarannya untuk meningkatkan jumlah warga yang divaksinasi, menumbuhkan kekebalan komunal, sekaligus mengantisipasi munculnya lonjakan kasus COVID-19 pada libur Natal 2021 dan tahun baru 2022.

Kawasan Wajib Vaksin diberlakukan di ruas jalan lingkar Kebun Raya Bogor (KRB) yakni di Jalan Ir H Juanda, Jalak Harupat, Pajajaran, dan Ostista, atau disebut jalan sistem satu arah (SSA), pada setiap akhir pekan, mulai Sabtu (27/11).

Warga yang memasuki dan beraktivitas di Kawasan Wajib Vaksin, termasuk pengunjung KRB, harus sudah divaksin, dengan dibuktikan memiliki surat keterangan sudah divaksin maupun link dari aplikasi peduli lindungi.

Pada akhir pekan, warga yang beraktivitas di SSA umumnya adalah warga yang berjalan kaki, jogging, serta bersepeda. Mereka itu, bukan hanya warga Kota Bogor, tapi banyak juga pendatang dari Jakarta dan sekitarnya.
Tim Gabungan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor memeriksa bukti vaksin warga di Kawasan Wajib Vaksinasi di pedestrian Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/11/2021). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.


Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, yang juga wakil ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor, mengatakan untuk mengawasi warga baik yang beraktivitas di Kawasan Wajib Vaksin di SSA maupun pada pelaksanaan Grebek Vaksinasi, pihaknya mengerahkan 800 personel gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub Kota Bogor.

Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor menyiapkan lima titik check point untuk tempat pemeriksaan warga yang beraktivitas di jalur pedestrian SSA, baik pejalan kaki, warga yang sedang jogging, maupun yang bersepeda, apakah sudah divaksin atau belum. "Jika sudah divaksin, akan diberi tanda khusus," katanya.

Namun, jika ditemukan ada warga yang belum divaksin, maka warga tersebut diantar ke lokasi sentra vaksinasi, menggunakan kendaraan operasional Satgas Penanganan COVID-19.

Ada tiga sentra vaksinasi yang berada di sekitar SSA yakni, di Bogor Trade Mal (BTM) Jalan Ir H Juanda, Gedung Bakorwil Jalan Ir H Juanda, dan di Rumah Sakit Siloam Jalan Raya Pajajaran.

Baca juga: Satgas COVID-19 Bogor capai target vaksinasi lansia

Baca juga: DPRD dorong vaksinasi di Kota Bogor capai 90 persen


Gerebek Vaksinasi

Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor juga menggencarkan kegiatan Grebek Vaksinasi yang dilakukan oleh tim gabungan dari Satgas dengan cara menjemput bola, yakni melakukan memeriksa warga yang berada di tempat keramaian seperti di pasar maupun pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya.

Warga yang ditemukan, belum menerima suntikan vaksin baik, dosis pertama maupun dosis kedua, maka akan diantar ke sentra vaksinasi terdekat untuk disuntik vaksin.

Misalnya, pada Sabtu (4/12) malam, tim gabungan dari Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor melakukan Grebek Vaksinasi di pusat kuliner di Jalan Jenderal Sudirman Kota Bogor.

Di sepanjang Jalan Sudirman, terutama di seputar bundaran air mancur, merupakan pusat kuliner yang ramai dikunjungi warga pada malam hari, apalagi pada akhir pekan.

Sasaran tim gabungan adalah warga yang mengunjungi pusat kuliner. Satu persatu warga yang berada di kawasan tersebut diminta menunjukkan bukti sudah disuntik vaksin.

Warga yang ditemukan belum divaksin, diantar ke mobile vaksinasi yang disiapkan di pedestrian Gedung Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) TNI AD di Jalan Jenderal Sudirman.

Untuk menarik perhatian warga yang sebagian besar adalah para pemuda atau kaum milenial, tim gabungan Satgas menampilkan petas musik dari atas truk di dekat lokasi mobile vaksinasi.

"Grup musik pemainnya para milenial juga untuk menjaring warga agar mau divaksin," ujar Kapolresta Bogor Kota, Susatyo Purnomo Condro.

Menurut Susatyo, penampilan grup musik dan menyediakan mobile vaksinasi di kawasan pusat kuliner merupakan bagian dari strategi percepatan pelaksanaan vaksinasi untuk mencapai target maksimal 100 persen, sampai akhir tahun.

Baca juga: Dinkes: Vaksinasi di Kota Bogor mendekati terget 90 persen

Baca juga: Kapolri: Percepatan vaksinasi kendalikan laju COVID-19 akhir tahun
Pentas musik yang diadakan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor pada kegiatan Grebek Vaksinasi di Jalan Sudirman Kota Bogor, Sabtu (4/12/2021). (ANTARA/HO-Polresta Bogor Kota)



Sebelumnya, tim gabungan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor juga melakukan kegiatan Grebek Vaksinasi di Pasar Kebon Kembang di Jalan Dewi Sartika Kota Bogor, pada Selasa (30/11).

Ada sebanyak 370 petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub Kota Bogor yang diturunkan pada kegiatan tersebut. Sasarannya, memeriksa pengunjung dan pedagang di pasar tersebut, untuk mencari warga yang belum disuntik vaksin.

Pada kegiatan Grebek Vaksin yang dilaksanakan selama empat jam sejak pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB tersebut, menemukan ada sebanyak 315 orang belum disuntik vaksin.

Kepala Sub Seksi Penerangan Masyarakat Polresta Bogor Kota, Iptu Rachmat Gumilar mengatakan sebanyak 315 orang yang ditemukan belum menjalani vaksinasi diantar ke sentra vaksinasi untuk suntik vaksin.

"Dari jumlah tersebut, sebanyak 286 orang bisa disuntik vaksin di tempat, selebihnya belum bisa karena beberapa alasan, di antaranya memiliki penyakit bawaan atau komorbid," katanya.

Susatyo menegaskan, kegiatan pemeriksaan warga di Kawasan Wajib Vaksin pada akhir pekan di pagi hari, serta kegiatan pemeriksaan Grebek Vaksinasi di pusat keramaian seperti pasar, mal, dan pusat kuliner, pada siang dan malam hari, akan terus dilakukan setiap akhir pekan sampai tahun baru 2022.

Target realisasi vaksinasi

Sementara itu, Pemerintah Kota Bogor menargetkan realisasi vaksinasi COVID-19 dosis pertama mencapai 100 persen hingga akhir Desember 2021, atau paling tidak 90 sesuai arahan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan.

Berdasarkan catatan pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, realisasi capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama di kota tersebut hingga pekan ini mencapai 89,20 persen dari sasaran keseluruhan penerima vaksin yakni 819.444 orang.

Sesuai target Pemerintah Kota Bogor untuk mencapai 100 persen harus mencari sebanyak 88.474 orang warga Kota Bogor yang belum divaksin. Ini sangat sulit dicapai karena ada beberapa kendala.

Sedangkan, untuk mencapai target 90 persen sampai akhir Desember mendatang, harus mencari minimal 9.763 orang lagi warga Kota Bogor yang belum divaksin.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, Erna Nuraena, di Kota Bogor, Rabu (8/12), menuturkan, Dinas Kesehatan yang dibantu pihak terkait berupaya keras untuk mengejar realisasi vaksinasi semakimal mungkin.

Upaya tersebut dilakukan, dengan menyisir daerah di pinggiran Kota Bogor untuk mencari warga yang belum divaksin.

Tim gabungan dari Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor, terus menyisir dan memetakan data warga yang belum divaksin dosis pertama maupun dosis kedua.

Sedangkan, Satgas Penanganan COVID-19 yang dikoordinir Polresta Bogor Kota juga menyisir di pusat kota melalui kegiatan Kawasan Wajib Vaksin dan Grebek Vaksin, untuk mencari warga yang belum divaksin.

Apalagi, pemerintah pusat merencanakan menerapkan kebijakan PPKM Level 3 pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, salah satu arahannya adalah melakukan percepatan vaksinasi pada Desember 2021.

Semoga berbagai langkah dan upaya yang dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor dalam mewujudkan realisasi vaksinasi semaksimal mungkin di Kota Bogor dapat terlaksana, hingga terwujud kekebalan komunal, serta dapat mencegah lonjakan COVID-19 pada libur Natal 2021 dan tahun baru 2022.

Baca juga: Bima Arya optimistis Kota Bogor masuk PPKM level 2

Baca juga: Wali Kota Bogor lakukan scan barcode saat kunjungi pusat perbelanjaan


 

Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021