Pengembangan vaksin Merah Putih dan alat deteksi virus penyebab COVID-19 serta surveilans mulai dilakukan sejak pandemi COVID-19 pertama kali muncul di Indonesia tahun 2020
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan vaksin Merah Putih dan alat deteksi virus penyebab COVID-19 yang andal serta memperkuat surveilans untuk penanganan COVID-19 pada tahun 2022.

"Target agak konkrit kita tetap fokus untuk COVID-19 pada  tahun 2022 yakni vaksin, alat deteksi, dan surveilans yang basisnya WGS (whole genom sequencing) itu tetap harus kita teruskan ," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam Sarasehan Arah Riset Biologi Molekuler di BRIN di Auditorium LBM Eijkman di Jakarta, Selasa.

Pengembangan vaksin Merah Putih dan alat deteksi virus penyebab COVID-19 serta surveilans sudah mulai dilakukan sejak pandemi COVID-19 pertama kali muncul di Indonesia yakni pada 2020, dan tetap dilanjutkan pada tahun 2022.

Kepala BRIN berkomitmen untuk mendukung Kementerian Kesehatan dalam kegiatan surveilans sehingga bisa memiliki kapasitas yang jauh lebih besar untuk melakukan antara lain pengurutan genom menyeluruh (whole genom sequencing) dalam mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Di lain sisi, Handoko mengharapkan PRBME dapat menciptakan basis fundamental untuk organisasi riset kesehatan yang ada di bawah BRIN.

BRIN sedang menyiapkan organisasi riset di bidang kesehatan untuk menjawab kebutuhan dan urgensi pemerintah Indonesia dalam pengembangan riset dan inovasi bidang kesehatan.

Kepala BRIN menuturkan PRBME menjadi salah satu pusat riset yang berada di bawah organisasi riset kesehatan tersebut.

Handoko mengatakan akan ada lima pusat riset di bawah organisasi riset kesehatan itu termasuk di dalamnya para periset dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan yang akan bergabung dengan BRIN.

"Saya harapkan dan inginkan Eijkman bisa membuatkan fundamental untuk organisasi riset kesehatan, itu yang paling generik," ujarnya.
Baca juga: PRBME-BRIN: Bibit vaksin Merah Putih Eijkman sesuai standar industri
Baca juga: Peneliti BRIN: Tingkatkan capaian vaksinasi COVID-19 dosis lengkap
Baca juga: Keterbatasan infrastruktur CPOB kendala riset vaksin Merah Putih

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021