Palu (ANTARA) -
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) organisasi masyarakat Islam Hidayatullah meluncurkan 500 Rumah Quran yang tersebar di 13 kabupaten/kota di  Provinsi Sulawesi Tengah.

Ketua DPW Hidayatullah Sulteng Mahmud Iqbal usai meluncurkan Rumah Quran di Palu, Sabtu, mengatakan kehadiran ratusan rumah Quran merupakan bentuk pelayanan sosial yang diberikan kepada masyarakat secara menyeluruh.

"Konsep pengelolaan yang akan kami gunakan pada Rumah Quran ini akan ikut melibatkan masyarakat setempat, sebab kami menilai yang semacam ini perlu adanya transparansi bagi warga, sehingga tidak hanya pada internal," ujar Iqbal.

Baca juga: Alumni Ponpes modern Gontor dirikan Rumah Qur'an Tuna Rungu

Ia menjelaskan pelibatan warga menjadi bagian dari Rumah Quran telah melalui diskusi panjang oleh Hidayatullah, sebab secara umum karakteristik masyarakat Indonesia memiliki kesenangan untuk bergotong royong dalam hal-hal positif.

500 Rumah Quran ini merupakan target yang akan dikerjakan DPW Hidayatullah Sulteng selama masa khidmat 2021-2025. "Ada dua konsep yang digunakan. Pertama, pengelolaan sepenuhnya oleh Hidayatullah. Kedua, Rumah Quran yang memakai label dari umat itu sendiri, karena amalannya untuk orang tuanya misalnya, sehingga arahnya bisa menjadi Rumah Quran atau majelis Quran," ucap Iqbal.

Ia mengemukakan Hidayatullah tidak menutup diri terhadap umat jika berkeinginan untuk memberikan labelnya sendiri dalam penamaan wadah tersebut.
Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah melalui Ketua Bidang Dakwah dan Layanan Umat, Nur Syamsah Haris mengatakan hingga saat ini secara nasional program Rumah Quran telah memiliki 900 bangunan fisik. "Masih ada ratusan lagi dalam tahap pembangunan," kata Syamsah.

Baca juga: Seorang lulusan Universitas Negeri Padang buka usaha Rumah Quran

Baca juga: Warga Sigar Penjalin Lombok Utara punya Rumah Quran

Ia memaparkan secara khusus Hidayatullah telah menyiapkan modul pembelajaran yang akan menjadi pedoman dalam konsep Rumah Quran, bahkan pihaknya memiliki standar bagi tenaga pengajar atau mualim yang akan menjadi pembimbing dalam pembelajaran.

Pihaknya menjamin setiap penamatan terhadap hafiz dan hafizah yang dikelola ormas Islam tersebut, secara penuh maupun berkolaborasi dengan pihak lain, tidak hanya memiliki kualitas yang baik, tetapi juga kuantitas. "Ini bagian dari konsistensi kami untuk menciptakan dai-dai yang bagus," kata Syamsah.

Pewarta: Mohamad Ridwan/Muhammad Izfaldi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022