lampu gantung di lobi goyang
Jakarta (ANTARA) - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,7 dirasakan sebagian masyarakat Kota Bekasi, Jawa Barat, yang sedang beraktivitas di sejumlah ruang publik yang berada di pusat kota, Jumat sore.

Gempa bumi yang bersumber di wilayah selatan Provinsi Banten pukul 16.05 WIB mengejutkan sebagian masyarakat, salah satunya penghuni Hotel Amaroossa Grande yang berdomisili di sisi Jalan Raya Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

"Saya lagi di lantai satu saat kejadian. Lampu gantung di lobi goyang. Saya langsung sadar ini gempa dan lari ke luar hotel, karena bukan pengalaman pertama juga merasakan gempa," kata pengunjung Ivan Irawan (30) di Bekasi.

Upaya menyelamatkan diri tidak hanya dilakukan Ivan, tapi juga seluruh penghuni dan pegawai hotel berlantai 14 itu juga turut berhamburan ke luar gedung.

Mereka berkumpul di area transit kendaraan pada ruang terbuka di sisi jalan raya. "Sejak terjadi gempa, pihak hotel minta kami tetap di luar karena khawatir terjadi gempa susulan," ujarnya.

Baca juga: Banten diguncang gempa berkekuatan M 6,7
Baca juga: Warga Jakarta dan sekitar rasakan gempa magnitudo 6,7 di Banten


Gempa bumi juga mengejutkan sejumlah pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bekasi Jalan Lapangan Tengah, Bekasi Timur. Mereka berhamburan ke luar gedung untuk menyelamatkan diri.

"Pas jam pulang kerja. Saat itu mau ke pelataran parkir. Tapi tiba-tiba orang orang di lantai atas pada teriak gempa dan kita ramai-ramai turun tangga ke arah luar gedung," kata Staf di Bidang Pendidikan Dasar Disdik Kota Bekasi Nunung Yulia (55).

Warga Kota Bekasi lainnya, Fitria (28), awalnya tidak menyadari terjadi gempa bumi saat sampai di rumahnya kawasan Kayuringin, Bekasi Selatan, setelah pulang kerja.

"Aku baru saja sampai rumah. Saat itu ibu saya lagi duduk, meja goyang-goyang, kirain sudah faktor umur saking capeknya, tangan gemeteran, eh kok lama-lama kenceng ya. Lalu baru ngeh kalau itu gempa," katanya.

Baca juga: BPBD telusuri dampak gempa Banten yang terasa di Bogor
Baca juga: Rasakan gempa, warga Bayah panik khawatir tsunami

Fitri menyadari terjadi gempa dari sang ibu yang mendapat informasi gempa bumi dari siaran televisi. "Saya bangun dan keluar rumah ternyata sudah ramai tetangga di luar," katanya.

Koordinator Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Karsono yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gempa bumi susulan.

"Kita masih mendata dampaknya. Saran BMKG, hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," katanya.

Baca juga: Warga Jakarta diajak tenang setelah gempa Magnitudo 6,7
Baca juga: Gempa Banten dirasakan hingga Sukabumi

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022