PUPR juga merencanakan kegiatan yang sama guna memenuhi ketersediaan air di kawasan huntap Kelurahan Duyu dengan sumber air baku diambil dari Sungai Lewara
Palu (ANTARA) -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan hunian tetap korban bencana di Palu, Sulawesi Tengah menggunakan sumber air baku Sungai Pondo Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore.
 
"Pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk melayani huntap Tondo 1,2 dan 3 yang saat ini sedang tahap perencanaan oleh tim," kata pejabat pelaksana kegiatan air tanah dan air baku Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III), Hariadi pada sosialisasi rencana pembangunan Intek dan pipa transmisi air baku dari Sungai Poboya di Palu, Selasa.
 
Ia menjelaskan, tahap perencanaan di bawah kendali Direktorat Jendral Air Tanah dan Air Baku Kementerian PUPR saat ini sedang berlangsung, dan diupayakan detail enggineing design (DED) selesai pada April 2022, setelah itu masuk di tahap tender.
Pembangunan Intek dan pipa transmisi transmisi air baku, direncanakan mampu menghasilkan debit air kurang lebih 60 liter per detik dengan panjang jaringan pipanisasi dari Intek menuju instalasi pengolahan air (IPA) kurang lebih 7,2 kilometer sebelum penyambungan penyaluran ke kawasan huntap.
 
Guna kelancaran pembangunan infrastruktur jaringan air bersih ke depan, ia berharap tercipta kerja sama dan dukung warga setempat dalam rangka memenuhi kebutuhan hajat orang banyak.

"Sosialisasi ini penting dilaksanakan untuk menyamakan persepsi. Kami juga telah menyahuti aspirasi warga setempat terkait suplai air bersih menggunakan sistem Intek tersebut yang diperkirakan debit dialirkan kurang lebih 5 liter per detik," ujar Hariadi.

Selain pemenuhan air bersih huntap Tondo, PUPR juga merencanakan kegiatan yang sama guna memenuhi ketersediaan air di kawasan huntap Kelurahan Duyu dengan sumber air baku diambil dari Sungai Lewara yang berada di sekitar kawasan tersebut.
 
Sedangkan untuk huntap Pombewe, Kabupaten Sigi, tambahnya, PUPR telah membangun sistem jaringan air bersih yang diambil dari sumber air baku Sungai Paneki.
 
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengemukakan, pembangunan sarana dan prasarana air bersih, ke depan bukan hanya melayani kebutuhan pasokan air di kawasan huntap, namun juga dapat melayani kebutuhan warga Palu secara umum.
 
Sebab, air menjadi bagian dari kebutuhan dasar masyarakat, sehingga langkah ini di pandang perlu demi percepatan memenuhi kebutuhan mendasar tersebut, sebab air bersih masih menjadi problem di Kota Palu.
 
"Pemenuhan air bersih menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018. Rata-rata keluhan masyarakat penghuni huntap adalah kekurangan air bersih," kata Hadianto menuturkan.
 
Di kesempatan itu, ia meminta BWSS III memberikan perhatian terhadap masyarakat Poboya sebagai sumber pengambilan air baku agar juga dapat menikmati hasil dari program ini, sebab Sungai Pondo sangat potensial menghasilkan debit air cukup besar dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
 
"Kami berharap setelah perencanaan selesai, proses pembangunan infrastruktur dapat memenuhi target waktu yang sudah di tentukan, serta memberdayakan masyarakat setempat turut serta terlibat dalam proses pembangunannya," demikian Hadianto.
Baca juga: Wapres: Pemerintah bangun Smart Village bagi huntap terdampak bencana
Baca juga: Wapres instruksikan masalah relokasi huntap Palu selesai Februari
Baca juga: Ketersediaan air bersih di huntap Duyu Palu masih minim

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022