Kuala Lumpur (ANTARA) - Sekitar 150 orang dari sejumlah organisasi dan aktifis partai politik melakukan unjuk rasa di Kuala Lumpur, Sabtu, meminta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Malaysia atau Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM), Azam Baki, ditangkap karena diduga melakukan pelanggaran.

Unjuk rasa yang berlangsung mulai pukul 11.00 waktu setempat tersebut mengambil lokasi titik kumpul di seputar Stasiun LRT Bangsar, pindah dari rencana semula di pelataran Mall Sogo di Jalan Tuanku Abdurahman yang berdekatan dengan Dataran (Lapangan) Merdeka.

Petugas Polisi Diraja Malaysia (PDRM) memblokade jalan menuju Stasiun LRT Bangsar dan lalu lintas diarahkan ke tempat lain. Selain itu polisi juga memblokade jalan menuju Dataran Merdeka yang semula jadi lokasi unjuk rasa dan menutup Jalan Tun Perak di depan lapangan tersebut.

Diantara pengunjuk rasa berpakaian kaos hitam-hitam tersebut nampak mengenakan kaos Partai Pejuang, partai bentukan mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir dan terlihat juga yang mengenakan kaos Muda, partai bentukan anggota parlemen, Syed Syadiq.

Pengunjuk rasa juga ada yang membawa bendera Partai Keadilan Rakyat (PKR) dan bendera Partai Aksi Demokratik (DAP) dari oposisi Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim.

Selain itu nampak perwakilan organisasi pengacara Malaysia, gabungan LSM Freedom of Expression Cluster dan Pusat Kewartawanan Bebas (CIJ).
UNJUK RASA MEMINTA KETUA KPK MALAYSIA MUNDUR Ratusan anak muda dari berbagai organisasi melakukan unjuk rasa di Kuala Lumpur, Sabtu (22/1/2022), meminta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Malaysia, Azam Baki, mengundurkan diri. Azam Baki diduga telah melakukan pelanggaran karena memiliki 2,156,000 saham di Excel Force Bhd yang menurutnya merupakan saham adiknya. (ANTARA FOTO/AGUS SETIAWAN)


Para pengunjuk rasa berorasi di sekitar Stasiun LRT Bangsar secara bergantian sambil bernyanyi-nyanyi dan meneriakkan yel-yel. "Tangkap Tangkap Azam Baki," ujar salah seorang aktivis pengunjuk rasa Mandeep Singh yang juga memimpin unjuk rasa tersebut.

Pengunjuk rasa kemudian secara perlahan melakukan konvoi dengan membentangkan spanduk besar "Tangkap Azam Baki", sejumlah poster dan membawa gambar Azam Baki, menuju Jalan Travers yang berjarak kira-kira satu kilometer.

Sampai di lokasi para pengunjuk rasa duduk di jalan karena sudah dihadang oleh aparat bersenjata dan truk polisi PDRM.

Unjuk rasa berakhir pada pukul 12.41 waktu setempat dengan menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia, Negaraku.

Pagi harinya sejumlah stasiun LRT juga ditutup untuk menutup kedatangan massa diantaranya Stasiun LRT Pudu, Masjid Jamek, Bandaraya, Han Tuah, Sultan Ismail, Pasar Seni, Dang Wangi, Kampung Baru, kemudian Stasiun MRT Pasar Seni, Bukit Bintang dan Stasiun MRT Merdeka.

Stasiun monorail dari Stasiun Titiwangsa hingga Stasiun KL Sentral juga ditutup untuk umum.

Menurut laporan tahunan Excel Force Bhd 2015, Azam Baki memiliki 2,156,000 saham dalam perusahaan tersebut pada 21 Maret 2016 saat dia sebagai ketua bagian penyelidikan KPK.

Azam Baki dalam keterangannya menyatakan kalau adiknya telah membeli saham menggunakan akun-nya, namun sejumlah LSM meragukannya dan kalau adiknya yang membeli telah melanggar Akta Perindustrian Sekuriti (Depositori Pusat) 1991.




 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022