Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia merosot 2,49 persen atau 177,90 poin menjadi berakhir di 6.961,60 poin
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia turun tajam ke level terendah dalam lebih dari delapan bulan pada Selasa, karena sentimen penghindaran risiko menguat setelah lonjakan inflasi inti negara itu mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia merosot 2,49 persen atau 177,90 poin menjadi berakhir di 6.961,60 poin, merupakan tingkat penutupan terendah sejak Mei tahun lalu.

Mundurnya aset-aset berisiko juga terjadi menjelang pertemuan dua hari Federal Reserve AS, dengan investor mulai berspekulasi bahwa ada kemungkinan kecil bahwa mereka akan mengumumkan kenaikan suku bunga yang mengejutkan.

Inflasi inti Australia berakselerasi ke laju tahunan tercepat sejak 2014 pada kuartal Desember, data menunjukkan pada Selasa.

"Dengan kasus yang agak jelas bahwa Reserve Bank of Australia (bank sentral Australia/RBA) membuat kemajuan menuju target lapangan kerja penuh dan inflasi, RBA perlu menulis ulang narasi kebijakan," kata Prashant Newnaha, ahli strategi suku bunga senior Asia-Pasifik di TD Sekuritas, dikutip dari Reuters.

"Kami memperkirakan perkiraan pusat RBA sekarang bergeser ke kenaikan pada 2023, tetapi RBA mungkin akan membuka pintu untuk kenaikan suku bunga pada 2022 jika perkiraan kenaikannya direalisasikan."

RBA sebelumnya mengatakan akan mempertahankan rekor suku bunga rendah hingga 2024.

Saham sektor energi merupakan penekan teratas dalam indeks acuan, jatuh 4,1 persen ke hari terburuk mereka dalam 1,5 tahun.

Perusahaan minyak dan gas Woodside Petroleum dan Santos masing-masing anjlok 4,5 persen dan 5,0 persen.

Saham sektor teknologi Australia juga jatuh 3,2 persen ke penutupan terendah sejak September 2020. Computershare dan Xero masing-masing kehilangan 3,0 persen dan 3,6 persen.

Saham perusahaan yang berbasis di AS beli sekarang, bayar nanti, Sezzle, melonjak 9,4 persen setelah mengonfirmasi pembicaraan merger dengan saingan besar Australia, Zip Co.

Sementara itu, indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0,52 persen atau 62,85 poin menjadi menetap di 12.128,21 poin.

Baca juga: Saham Korsel diperkirakan akan catat sesi terburuk dalam dua bulan
Baca juga: IHSG terkoreksi ikuti pelemahan bursa saham Asia
Baca juga: Saham Australia jatuh tertekan kekhawatiran kenaikan suku bunga Fed

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022