Sudah ada kasus untuk yang SGTF dengan hasilnya 'probable' Omicron
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat empat kasus dinyatakan probable tertular COVID-19 varian Omicron di wilayahnya berdasarkan hasil S-gene Target Failure (SGTF).

"Sementara itu (empat kasus 'probable' Omicron). Sudah ada kasus untuk yang SGTF dengan hasilnya 'probable' Omicron," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa.

Menurut Pembajun, empat sampel yang dinyatakan probable Omicron merupakan hasil dari SGTF oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.

Baca juga: Pokja Genetik UGM: Belum terdeteksi varian Omicron di DIY

Ia menegaskan untuk memastikan positif terpapar COVID-19 varian Omicron, empat sampel probable tersebut masih harus melalui pengujian Whole Genome Sequencing (WGS).

Melalui metode pengujian WGS, protein yang terkandung dalam sampel itu dapat dipastikan merupakan protein Omicron atau bukan.

"Kami sekarang masih menunggu hasil WGS-nya," ujar Pembajun.

Ia menyebutkan sejauh ini masih ada 33 sampel lain yang dicurigai sebagai varian Omicron selain empat kasus probable tersebut. Puluhan sampel itu kini diperiksa di laboratorium milik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM.

Baca juga: Sultan HB X minta masyarakat waspadai penularan Omicron di kerumunan

Para pasien pemilik empat sampel probable Omicron tersebut tidak ada yang dirawat di rumah sakit karena seluruhnya masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

Meski belum positif Omicron, menurut dia, perlakuan terhadap pasien dengan sampel probable Omicron tidak berbeda dengan pasien positif Omicron.

"Tindakannya sudah kami buat seperti mereka diintervensi untuk layanan positif Omicron," kata dia.

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Gunung Kidul tinggal sembilan pasien

Untuk mencegah persebaran Omicron, Pembajun mengatakan bahwa Pemda DIY tetap meningkatkan kewaspadaan serta terus mendorong kepada masyarakat terus memperketat penerapan protokol kesehatan.

"Omicron cepat menularnya, bukan masalah tingkat keparahannya. 'Dawuh' (instruksi) Pak Gubernur (Sultan HB X), kabupaten/kota diminta untuk mulai mengaktifkan kembali, memonitor, mengevaluasi isoman dan isoternya," ujar Pembajun.

Sementara itu, Kepala BBTKLPP Yogyakarta, Irene menyebutkan keempat sampel probable Omicron seluruhnya adalah pasien asal Kabupaten Gunung Kidul.

Baca juga: Dinkes Gunung Kidul: Satu terkonfirmasi COVID-19 merupakan TKI

Hasil SGTF spesimen ini, menurutnya dilaporkan Senin 24 Januari 2022.

Berdasarkan aturan Kemenkes, keempat sampel dilakukan tahapan SGTF karena CT Value rendah atau berada di bawah 30 sehingga spesimen itu masih harus melalui proses WGS demi memastikan statusnya.

"Harus kita lanjutkan ke sequencing (WGS), tapi saat ini sequencing kita masih menunggu segera kita periksakan. Tapi pasiennya sudah ditangani secara Omicron oleh Dinkes setempat dan sudah 'tracing', nggak ada lagi perkembangan kasus," tutur Irene.

Baca juga: Dinkes catat kasus aktif COVID-19 di Gunung Kidul nol kasus

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022