Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Empatpuluh tujuh calon karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit Tunas Agro Subur Kencana (PT TASK I) yang baru tiba di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah minta dipulangkan ke kampung halamannya.

"Kami semua adalah rekan 14 orang yang tewas akibat truk terbalik dan masuk ke sungai pada Jumat (23/9) di Desa Jemaras, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur," kata salah seorang rekan korban truk terbalik, Warno, di Sampit, Minggu.

Warno bersama 46 rekannya minta dipulangkan ke kampung halamannya di Wonosobo, Jawa Tengah karena merasa trauma melihat ke-14 rekannya tewas dalam kecelakaan tunggal tersebut.

Ketika kecelakaan menimpa truk yang mengangkut rekannya pada Jumat malam (23/9), ia dan 46 temannya berada dalam kendaraan lain yakni bus.

Dalam kecelakaan itu 14 orang tewas dan 20 lainnya selamat.

Menurut Warno, kedatangan mereka ke Kabupaten Kotawaringin Timur adalah untuk bekerja di PT TASK I.

Keputusan pulang adalah hasil kesepakatan seluruh rekannya, sebab sejak kejadian itu mereka selalu teringat dan menyesal karena tidak berbuat banyak untuk menyelamatkan rekannya yang tertindih truk di dalam sungai.

"Semula kami mengira jika peristiwa tersebut tidak sampai memakan korban hingga meninggal dunia, namun kami semua sangat terkejut saat turun dari bus dengan maksud berupaya menolong korban yang sempat berloncatan ternyata di dalam bak truk yang tertelungkup di dalam sungai berlumpur itu masih ada rekan kami yang terjebak," katanya.

Melihat kondisi itu, ia langsung berlari menuju kantor PT TASK I dengan maksud untuk meminta bantuan, namun karena jarak antara kantor perusahaan dengan lokasi kejadian cukup jauh dan membutuhkan waktu sekitar satu jam.

"Saya berlari-lari seperti orang kesetanan menuju kantor, sebab yang ada dalam benak saya bagaimana caranya mencari bantuan alat berat untuk mengangkat truk agar rekan-rekan saya yang terkurung di dalam bak belakang truk bisa diselamatkan, tapi usaha saya ternyata sia-sia," ungkapnya.

Niat untuk bekerja dengan menjadi karyawan PT TASK I sepakat  mereka dibatalkan.

"Keluarga kami di Jawa juga bersikeras menyuruh kami semua pulung, mereka takut kalau nantinya kami juga menjadi korban selanjutnya," ucapnya.

Dalam peristiwa kecelakaan tunggal itu Warno kehilangan salah seorang sepupunya yang bernama Salamian (27).

Warno berharap, pihak perusahaan bersedia untuk menanggung semua biaya serta memberikan santunan untuk meringankan beban keluarga korban yang ditinggalkan.

(ANT-174/Z003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011