Boston (ANTARA News) - Peretas yang berafiliasi pada kelompok Anonymous menyiarkan ratusan ribu alamat surel (surat elektronik) milik pelanggan perusahaan analisis intelijen swasta, Strategic Forecasting Inc, dan ribuan pelanggan nomor kartu kredit.

Daftar yang disiarkan di Internet Kamis larut malam waktu AS itu meliputi banyak orang penting termasuk mantan wakil presiden AS Dan Quayle, mantan menteri luar negeri AS Henry Kissinger dan mantan direktur CIA Jim Woolsey. 

Daftar itu juga berisi informasi mengenai banyak orang yang bekerja buat perusahaan besar, kontraktor utama pertahanan dan militer AS. Para peretas bisa memanfaatkannya untuk mengincar mereka dengan surel yang berisi virus lewat apa yang disebut joran phishing.

Faksi Anonymous, Antisec, akhir pekan lalu mengaku telah membobol perusahaan Stratfor yang dijuluki "CIA bayangan" sebab perusahaan tersebut mengumpulkan keterangan intelijen yang tak rahasia mengenai berbagai krisis internasional.

Para peretas itu telah berjanji penyebaran data yang mereka curi akan menimbulkan "kekacauan". Melalui Twitter, juru bicaranya menyatakan bahwa surel yang akan disiarkan dari perusahaan itu akan memperlihatkan "Stratfor bukanlah perusahaan berbahaya sebagaimana perusahaan itu berusaha gambarkan".

Antisec belum mengungkapkan kapan perusahaan tersebut akan menyiarkan surel itu, tapi banyak pengulas keamanan mengatakan surel tersebut mungkin berisi keterangan yang dapat membuat malu pemerintah AS.

"Surel itu akan jadi dinamit dan mungkin memberi banyak informasi bermanfaat kepada musuh pemerintah AS," kata Jeffrey Carr, kepala pelaksana Taia Global Inc dan penulis buku "Inside Cyber Warfare: Mapping the Cyber Underworld".

Stratfor mengeluarkan satu pernyataan Jumat untuk mengkonfirmasi alamat surel yang diterbitkan telah dicuri dari bank data perusahaan tersebut, demikian laporan Reuters.

"Ada ribuan alamat surel yang dapat dimanfaatkan buat serangan phishing sehingga dapat membahayakan keamanan nasional," kata John Bumgarner, kepala petugas teknologi pada unit dampak siber AS, kelompok nir-laba yang mempelajari ancaman di dunia maya.

Pentagon menyatakan sejauh ini serangan ini tak dianggap sebagai ancaman.

C003

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011