Kuota untuk satu program studi misalnya 20 kursi yang mendaftar hanya lima calon mahasiswa saja."
Jakarta (ANTARA News) - Jurusan pertanian dengan berbagai program studinya makin berkurang peminatnya dari tahun ke tahun, kata Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor, Prof Yonny Kusmaryono.

"Minat masuk ke jurusan pertanian makin turun sebab generasi muda memandang pertanian itu kotor dan kumuh serta tidak menjanjikan, padahal hidup kita bergantung pada hasil dan produk pertanian," kata Prof Yonny pada acara penyerahan beasiswa dari Rabo Bank kepada sembilan mahasiswa IPB berprestasi, di Jakarta, Selasa.

Jumlah pelamar pada jurusan pertanian di beberapa perguruan tinggi negeri dalam program Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) yang relatif rendah.

"Kuota untuk satu program studi misalnya 20 kursi yang mendaftar hanya lima calon mahasiswa saja. Apalagi jurusan pertanian di PTN-PTN luar Jawa kondisinya lebih memrihatinkan lagi, ibaratnya lebih banyak dosen ketimbang mahasiswanya," katanya.

Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mendorong minat masyarakat untuk memilih jurusan pertanian dan prodi-prodi lainnya.

"IPB setiap tahun menggelar beberapa model penerimaan, salah satunya mengundang calon mahasiswa dari daerah melalui sistem ikatan dinas, setelah lulus mereka harus kembali untuk berkarya di daerahnya", katanya.

Beasiswa Rabobank diberikan sejak tahun 2009 dan hingga kini sebanyak 20 mahasiswa berprestasi IPB sudah menerima bantuan sebesar Rp2 juta mahasiswa per bulan mencakup biaya kuliah, akomodasi, buku dan biaya hidup selama delapan semester serta biaya penelitian untuk skripsi, tanpa suatu ikatan tertentu.
(Z003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012