Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengapresiasi kontribusi nyata para perempuan tangguh dan berdaya di Kampung Kaye, Kota Agats, Kabupaten Asmat, Papua, kepada keluarga dan masyarakat.

"Saya bangga dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada perempuan hebat di Kampung Kaye atas semangat, perjuangan, dan kontribusi nyata kepada keluarga, masyarakat dan juga dirinya yang telah berhasil memberdayakan perempuan secara ekonomi serta pemenuhan gizi anak atas koordinasi dan komando dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK)," ujar Menteri PPPA dalam keterangan, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Dana desa di Asmat untuk bangun fasilitas kampung dan rumah warga

Hal itu dikatakannya saat kunjungan kerja ke Kampung Kaye.

Kampung Kaye merupakan salah satu kampung yang berada di Distrik Agats, Kabupaten Asmat yang terletak di pesisir selatan Papua dan menjadi satu dari tiga kampung di Kabupaten Asmat yang dijadikan kampung pengembangan tanaman hidroponik oleh TP PKK Kabupaten Asmat.

Baca juga: Pemerintah berencana pindahkan 224 kampung Asmat

TP PKK Kabupaten Asmat pun telah mengukuhkan lima kelompok Desa Wisma di Kampung Kaye untuk membantu dan mendorong program-program peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.

Menteri Bintang juga mengapresiasi Pemkab Asmat yang terus berupaya memajukan para perempuan hebat dan tangguh di Kampung Kaye.

Baca juga: Menko PMK resmikan Kampung Siaga Bencana Asmat

Selain budidaya dan pengembangan tanaman hidroponik, para perempuan di Kampung Kaye pun turut aktif sebagai nelayan di laut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Hasil budidaya tanaman hidroponik dan tangkapan laut lantas dijual di pasar demi membantu ekonomi keluarga.

Baca juga: Kemensos bentuk Kampung Siaga Bencana di Asmat

Dia menuturkan bahwa perempuan di Kampung Kaye adalah perempuan yang tangguh dan memiliki peran luar biasa untuk keluarga maupun diri sendiri.

"Dari banyaknya keluhan yang saya dengar, para perempuan di Kampung Kaye yang melaut ini tidak diakui sebagai nelayan sehingga para perempuan ini sangat sulit untuk mendapatkan Kartu Nelayan. Ini menjadi catatan bagi kami di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk membantu koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan agar perempuan di Kampung Kaye memiliki akses terhadap Kartu Nelayan," katanya.

Baca juga: Tim kesehatan layani 198 kampung di Asmat

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022