Kami masih mendata untuk menaksir berapa kerugiannya
Cianjur, Jawa Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan skema alih profesi bagi petani terdampak gempa bumi bermagnitudo 5,6 di wilayah setempat.

"Kami sedang mendata untuk melihat apakah sawahnya ada yang mengalami patahan. Kami akan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, apakah masih memungkinkan atau tidak untuk tetap dipakai," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur Dandan Hendayana di Cianjur, Rabu.

Jika lahan sawahnya berada di zona merah gempa atau berpotensi membahayakan keselamatan, kata Dandan, maka disiapkan skema relokasi mata pencarian dari bertani ke sektor jasa atau perdagangan.

Baca juga: Petani Cianjur korban gempa masih trauma kembali ke sawah

Baca juga: 317 hektare lahan sawah di Cianjur rusak akibat gempa
Sawah terdampak gempa bermagnitudo 5,6 di Desa Rawacina, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11/2022). (ANTARA/Andi Firdaus)


Skema lainnya bagi petani korban gempa adalah normalisasi lahan sawah.

"Kami juga ada skema recovery sawah melalui pendekatan terasering. Lahan yang tertimbun, kami padatkan, kemudian optimalisasi ulang lahan," katanya.

Dandan mengatakan, hingga saat ini Pemkab Cianjur bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) setempat masih mendata kerugian materi akibat gempa bumi yang diderita petani.

"Kami masih mendata untuk menaksir berapa kerugiannya dan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memproses ganti ruginya," katanya.

Populasi petani di Cianjur saat ini berjumlah 237 ribuan orang yang terdata dari 3.700 kelompok tani.

Berdasarkan hasil pendataan di lapangan per 29 November 2022, lahan sawah di Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa mencapai 317 hektare dari total 66.934 hektare.

Kerusakan lahan sawah terbagi atas tiga kategori, rusak berat 79 hektare, rusak sedang 88 hektare, rusak ringan 150 hektare.

"Gambaran secara umum tidak semua lahan sawah di kecamatan terdampak, hanya sebagian saja. Yang paling kena dampak di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Karangtengah, dan Cilaku," katanya.

Selain itu, ada juga saluran irigasi yang rusak sepanjang 175 meter, bangunan air parit empat unit, bangunan penyuluh pertanian terdampak di Kecamatan Mande, Cianjur, Cugenang.

Baca juga: Pengusaha Cianjur pinjamkan lahan untuk posko terpusat PMI

Baca juga: Satu lahan relokasi korban gempa Cianjur dekat TPA Pasir Sembung

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022