Seperti menghimpun data calon anak asuh, menggerakkan sumber dan potensi masyarakat untuk menjadi orang tua asuh, melakukan koordinasi kerja dengan kelompok orang tua asuh, instansi tingkat kecamatan dan lembaga GN-OTA kabupaten,"
Kebumen (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, mengukuhkan Forum Komunikasi Orang Tua Asuh (FK-OTA) dengan tugas antara lain menggerakkan potensi masyarakat untuk menjadi orang tua asuh.

Wakil Bupati Kebumen yang juga Pembina Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) Kabupaten Kebumen Djuwarni di Kebumen, Selasa, mengatakan tugas dan kewajiban FK-OTA dalam memasyarakatkan pemahaman tentang GN-OTA tidak ringan.

"Seperti menghimpun data calon anak asuh, menggerakkan sumber dan potensi masyarakat untuk menjadi orang tua asuh, melakukan koordinasi kerja dengan kelompok orang tua asuh, instansi tingkat kecamatan dan lembaga GN-OTA kabupaten," katanya.

Hingga saat ini, katanya, masih dijumpai anak usia sekolah yang terpaksa putus sekolah sehingga hal tersebut menjadi keprihatinan berbagai pihak.

Ia mengharapkan forum itu menjadi wahana belajar bersama dan sekaligus saling tukar pengalaman, pikiran, serta pengetahuan terkait dengan tugas dan kewajiban pengurus FK-OTA.

Kepala Subbagian Kesejahteraan Sosial Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Pemkab Kebumen Marlan mengatakan sejak sosialisasi program GN-OTA beberapa waktu lalu, sejumlah pihak di daerah setempat mulai menunjukkan kepedulian terhadap gerakan tersebut.

Hingga saat ini, katanya, setidaknya 35 pengusaha terdaftar sebagai orang tua asuh. Sejumlah pejabat struktural di pemkab setempat juga bersedia sebagai orang tua asuh.

"Dana yang telah terkumpul sebanyak Rp41.800.000," katanya.

Ia menjelaskan orang tua asuh bisa memberikan bantuan kepada anak usia sekolah yang berasal dari keluarga tidak mampu, agar mereka dapat mengikuti pendidikan dasar sembilan tahun hingga tamat.

Bantuan, katanya, bisa diberikan dalam bentuk, antara lain paket pakaian, paket peralatan sekolah, dan paket bantuan biaya sekolah untuk setiap anak SD Rp150.000 per tahun serta SMP Rp300.000.

Ia menjelaskan bantuan anak asuh bersifat stimulan, yang artinya jumlahnya hanya sebagian dari total kebutuhan pendidikan seorang anak.

"Harapannya bantuan itu dapat meringankan beban orang tua anak dan memotivasi orang tua untuk melengkapi kebutuhan pendidikan anaknya. Kemungkinan lain, dengan bantuan anak asuh, maka keperluan sekolah dapat dialihkan untuk usaha lain yang dapat meningkatkan penghasilan keluarga," katanya.

Para pengurus FK-OTA Kabupaten Kebumen itu dikukuhkan oleh Ketua Harian GN-OTA Erni Suprayitno. Mereka antara lain camat sebagai pelindung tingkat kecamatan, tiga orang sebagai pembina, dan 10 orang sebagai pengurus tingkat kecamatan.
(M029/S023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013