Kan selama ini restoran andalan di sana hanya Cafe Batavia. Bagaimana kalau yang lain juga ditata supaya bagus."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mulai "membereskan" Kota Tua Jakarta Barat dengan menata Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan itu.

Basuki atau yang akrab dipanggil Ahok memulai penataan dengan  membagi-bagi  PKL berdasarkan jenis dagangan.

Ahok mengatakan bahwa selama ini PKL banyak mengambil tempat di pelataran Museum Fatahillah.

"Seharusnya kan PKL tidak boleh disitu," katanya saat ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan pedagang tidak digusur tetapi diatur dan ditempatkan di lokasi sekitar Kota Tua.

"Mereka tidak dipindahkan," katanya.

Ahok mengatakan penataan agar memudahkan turis untuk mencari makanan serta oleh-oleh khas Jakarta. Dia menginginkan titik-titik potensial di Kota Tua seperti Museum Fatahillah tidak tertutupi para pedagang.

"Kan selama ini restoran andalan di sana hanya Cafe Batavia. Bagaimana kalau yang lain juga ditata supaya bagus," katanya.

Ahok menyebut penataan PKL ini akan menggunakan dana Corporate Social Responsibility dari beberapa perusahaan. "Nanti dananya dari CSR. Bisa dari CSR BUMD atau BUMN," katanya.

Menurut Ahok, para pedagang akan ditempatkan di empat klaster dengan tiga jenis dagangan yakni makanan produksi, makanan non-produksi, serta non-makanan. empat klaster tersebut lokasinya masih berada di sekitar Kota Tua.

Menurut Ahok, nanti ada sekitar 260 pedagang kaki lima yang akan masuk ke empat klaster tersebut.

(dny)

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013