Kami terus memantau perkembangan yang terjadi di sana. Menyiagakan seluruh perwakilan kita di China seperti di Beijing, Shanghai dan Guangzhou, agar jika memang terdapat WNI yang menjadi korban kita dapat segera melakukan langkah-langkah yang diperlu
Beijing (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan mengatakan, hingga kini belum diketahui apakah ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Provinsi Sichuan, China, Sabtu.

"Kami terus memantau perkembangan yang terjadi di sana. Menyiagakan seluruh perwakilan kita di China seperti di Beijing, Shanghai dan Guangzhou, agar jika memang terdapat WNI yang menjadi korban kita dapat segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan," katanya di Beijing.

Imron mengatakan jumlah korban Sichuan, hingga kini terus bertambah. "Karena itu kami terus siaga terhadap setiap perkembangan yang terjadi," ujarnya menekankan.

Gempa bumi terjadi pada Sabtu pukul 08.02 waktu setempat di desa Lushan, dekat kota Ya`an, dengan pusat gempa di kedalaman 12Km di perut bumi, mengakibatkan 156 tewas dan 5.500 cedera.

Getaran gempa bahkan dirasakan oleh penduduk di beberapa provinsi tetangga termasuk Ibu Kota Provinsi tersebut, Chengdu, dan membuat warga melarikan diri ke luar gedung.

Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan, seluruh upaya penyelamatan ditujukan untuk menekan angka kematian.

Perdana Menteri yang tiba di tempat kejadian mengunakan helikopter memimpin upaya penyelamatan dari alun-alun Longmen, pusat kota Lushan.

Li meminta agar regu penyelamat membuka jalan menuju Baoxing, salah satu daerah yang paling parah terkena gempa, dan para penyelamat bertindak "sangat cepat" dalam usahanya.

Hingga kini telah dikerahkan sekitar 6.000 pasukan menuju daerah itu untuk memberi pertolongan. Korban meninggal paling banyak tercata di Lushan, daerah yang sekarang aliran listrik dan airnya terhenti.

Sebelumnya pada 2008, Sichuan juga sempat diguncang gempa dan menewaskan 70 ribu orang.(*)

Pewarta: Rini Utami
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013