Al Shunah, Jordan (ANTARA News) - Raja Abdullah II dari Jordania, tempat sekitar 500.000 pengungsi dari konflik Suriah ditampung, Sabtu menyerukan solusi politik yang mendesak terhadap konflik utara perbatasan yang berkecamuk.

"Di Suriah, solusi politik sangat dibutuhkan untuk menghentikan negara itu dari perpecahan berbahaya dan untuk menyelesaikan krisis pengungsi yang mengerikan," kata raja.

"Jordania sekarang menampung 10 persen dari jumlah pengungsi Suriah dan ini dapat meningkat menjadi dua kali lipat pada akhir tahun," dan rakyat kami "dengan murah hati berbagi air yang langka dan sumber daya lainnya".

"Untuk negara-negara tuan rumah seperti kami dan Lebanon, bagi para pengungsi dan orang-orang Suriah yang rentan, baik di dalam maupun di luar negara mereka, meningkatkan bantuan kemanusiaan dari komunitas global sangat penting. Tetapi apa yang sangat dibutuhkan adalah segera mengakhiri kekerasan, sehingga semua rakyat Suriah dapat membangun kembali negara mereka."

Raja mengimbau negara-negara penting dunia yang sedang berusaha untuk membawa rezim Suriah dan penentangnya bersama-sama dalam satu konferensi di Jenewa untuk mencari solusi politik bagi perang saudara itu.

Raja juga menyerukan orang-orang untuk bekerja sama dalam "mengatasi krisis penting di kawasan kita - konflik Palestina-Israel".

Dia juga mengatakan ekstremisme di mana-mana telah tumbuh menyuburkan krisis ini" dan bahwa "sekarang saatnya untuk berhenti memberikan bantuan pada pertumbuhan itu."

Dia memuji inisiatif perdamaian Liga Arab sebagai menunjuk jalan ke depan dalam penyelesaian krisis di Suriah, demikian AFP.
(H-AK/H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013