Jakarta (ANTARA News) - Ada dua fenomena pola makan yang salah terjadi di Indonesia. Dampak terbesar terlihat dari kondisi anak-anak.

"Di satu sisi, ada banyak anak-anak yang tidak mendapat gizi yang cukup sehingga terlihat kurus dan tidak sehat, tetapi ada pula yang menderita obesitas," kata President Director PT Philips Indonesia Robert Fletcher di Jakarta, Senin.

Dengan program bertajuk Simply Healthy @School, perusahaan yang terkenal karena produksi lampunya itu melakukan kampanye untuk meningkatkan kepedulian masyarakat atas jajanan sehat.

Program yang dilakukan sejak 2010 itu, telah menggaet banyak sekolah dasar termasuk yang lokasinya berada di wilayah terpencil.

"Sejauh ini sudah mencakup Meulaboh juga Nias," kata Fletcher.

Program tersebut mengajak anak-anak, juga orangtua, guru hingga penjual makanan di kantin sekolah untuk sama-sama meningkatkan pola jajan yang sehat.

Chef Billy Kalangi, yang dipilih sebagai koki yang menyebarkan menu sehat ke sekolah-sekolah itu, membuat beberapa kreasi jajanan yang sehat, enak tapi juga terjangkau.

Sejumlah menu jajanan yang dibuatnya bahkan hanya menggunakan enam hingga tujuh bahan makanan sehingga mudah ditiru.

"Ada tempe sandwich dan crepe coklat, kami juga sempat membuat burger tahu dan spageti bola-bola, menu murah tapi gizi tetap terjaga," kata Billy.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013