Direktur HAM dan Kemanusiaan Ditjen Multilateral kementrian Luar Negeri Muhammad Anshor di Jakarta, Rabu, mengatakan, isu migrasi dan pembangunan saling terkait erat.
Migrasi memfasilitasi pergerakan orang dan keahlian yang dapat memberikan sumbangan positif terhadap pembangunan dan keragaman budaya serta meningkatkan pemberdayaan sosial dan teknologi baik di negera asal dan tujuan.
"Konferensi juga membahas berbagai upaya memperkuat strategi dan kolaborasi bagi perlindungan hak-hak dan kepentingan pekerja migran. Isu ini terus mendapat sorotan dari berbagai pemerhati migran dan HAM di tanah air," katanya.
Lebih jauh ia mengatakan, sebagai perbandingan nantinya para peserta akan belajar dari pengalaman Uni Eropa dalam menyikapi sejumlah persoalan mulai dari mobilitas manusia, rekrutmen tenaga kerja dan kompetensi pekerja migran. Bagaimana ke depan bisa mengatasi dampak pekerja migran dan sumbangsihnya bagi pembangunan.
"Kita dibawa untuk mengenal lebih jauh tentang praktek dan pengalaman Uni Eropa terkait kerangka kerja sama dan upaya kolaborasi di bidang migrasi dan pembangunan ini," katanya.
"Jakarta Conference: Regional Cooperation on International Migration and Development in South East Asia" akan berlangsung di Hotel Intercontinental MidPlaza, Jakarta, tanggal 29-30 Agustus 2013 dan akan dibuka Dirjen Multilteral Kementerian Luar Negeri dan Sekjen Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigarasi.
Konferensi akan dihadiri 60 peserta dari kawasan Asia Tenggara dan Uni Eropa yang bergerak dibidang migrasi dan pembangunan. Peserta terdiri atas pakar, akademisi, pejabat pemerintah, dan organisasi multilateral.
Jakarta Conference merupakan bagian dari rangkaian 3 (tiga) pertemuan untuk diskusi dan berbagi informasi mengenai berbagai aspek migrasi dan pembangunan di kawasan Asia Tenggara dan Uni Eropa. Pertemuan pertama di Manila, Filipina (Desember 2012), pertemua ketiga rencananya berlangsung di Hanoi, Vietnam Oktober 2013.
Pewarta: Benny S Butarbutar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
