Kami mengimbau Anda agar memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan sesegera mungkin kepada mereka yang membutuhkan tanpa menerapkan prosedur-prosedur birokratis."
Moskow (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendesak delegasi pemerintah Suriah yang sedang berkunjung ke Moskow pada Selasa untuk memberikan bantuan kemanusiaan mendesak bagi sedemikian banyak warga sipil yang terkena dampak peperangan.

Lavrov bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Muqdad untuk melakukan pembahasan yang bertujuan mempersiapkan sekutu utama Rusia di Timur Tengah itu menuju konferensi damai di Jenewa, lapor AFP.

Para diplomat dunia berharap konferensi itu akan dapat terwujud pada pertengahan Desember.

Muqdad dan penasehat Presiden Suriah Bashar al-Assad, Buthaina Shaaban, juga bertemu di Moskow dengan delegasi tingkat tinggi dari Iran, negara pendukung Damaskus paling penting di kawasan.

Rusia menginginkan Teheran ikut menghadiri konferensi yang disebut dengan Jenewa II itu.

Lavrov mengatakan kepada Muqdad bahwa kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan internasional telah meminta Moskow untuk menekan Damaskus agar memberikan akses yang lebih baik kepada para warga sipil yang terdampar.

"Kami mengimbau Anda agar memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan sesegera mungkin kepada mereka yang membutuhkan tanpa menerapkan prosedur-prosedur birokratis," kata Lavrov seperti dikutip kantor-kantor berita Rusia.

Konflik yang telah berlangsung selama 32 bulan di Suriah disebut-sebut telah menewaskan 132.000 orang dan diperkirakan memaksa 2,2 juta warga Suriah meninggalkan tanah air mereka.

Peperangan juga diyakini telah membuat jutaan warga terlantar di negara yang rusak karena peperangan tersebut sementara banyak warga yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan.

Rusia membanggakan diri karena telah berhasil mendapatkan jaminan dari pemerintah Suriah bahwa Damaskus akan hadir pada konferensi Jenewa.

Rusia menyalahkan Barat atas kegagalan mereka mendapatkan jaminan yang sama dari pihak oposisi Suriah, yang saat ini mengalami perpecahan tajam.

Muqdad pada Selasa memastikan bahwa utusan-utusan Bashar akan berangkat ke Jenewa --sejauh pembahasan utama tidak dipusatkan pada keinginan untuk menurunkan pemerintahan saat ini, melainkan pada upaya untuk menghentikan peperangan.

"Kami sangat setuju dengan pandangan anda soal persiapan untuk Jenewa," kata Muqdad kepada Lavrov. "(Konferensi) itu harus diselenggarakan tanpa syarat-syarat."

Koalisi Nasional sebelumnya mengatakan pihaknya hanya akan menghadiri Jenewa II jika konferensi tersebut menjamin kekuasaan Bashar akan segera dicabut.

Lavrov mengatakan pemimpin Koalisi, Ahmad Jarba, kemungkinan akan tiba di Moskow untuk melakukan perundingan begitu delegasi Bashar berangkat bertolak dari Moskow.

Tim dari Suriah pada Selasa juga mendapatkan jaminan dari Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian bahwa Teheran akan terus memberikan dukungan bagi pemerintah Suriah.

"Dukungan kami bagi Suriah, yang sedang mengalami pemberontakan, akan terus diberikan," kata Interfax yang mengutip seorang diplomat Iran.

Ide soal Iran berpartisipasi dalam konferensi Jenewa telah ditolak oleh Washington karena adanya kaitan negara republik Islam itu dengan gerakan Hisbullah yang berpusat di Lebanon, yang saat ini bertempur besama pasukan Bashar.


Penerjemah: Tia Mutiasari

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013