Bengkulu (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mengenalkan konservasi satwa langka penyu kepada pengunjung pameran Hari Pers Nasional (HPN) 2014 di kawasan wisata Pantai Panjang.

"Kami mengenalkan penyu dan habitatnya sekaligus mengajak masyarakat melestarikan satwa langka ini," kata Kepala Bidang Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko, Rusdin Efendi, di Kota Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan hal itu di stan Pemerintah Kabupaten Mukomuko di kawasan wisata Pantai Panjang.

Sebanyak tiga jenis penyu yakni penyu sisik, penyu hijau dan penyu lekang dipamerkan di stan tersebut.

Menurutnya, pameran itu selain untuk mengajak masyarakat melestarikan penyu, juga menginformasikan bahwa perairan Kabupaten Mukomuko masih disinggahi penyu untuk bertelur.

"Ada beberapa titik lokasi yang rutin seperti di wilayah Ipuh, Teramangjaya dan Airhitam," ujarnya.

Bahkan di daerah itu terdapat dua kelompok masyarakat pelestari penyu yakni Kelompok Pemuda Pemudi Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (LP3LH) Desa Air Hitam dan Kelompok Konservasi Penyu Lestari (KKPL) Retak Ilir.

Pelestarian penyu di wilayah itu juga bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kementerian Kehutanan.

Efendi menambahkan di perairan Bengkulu ada enam jenis penyu yang masih singgah dan bertelur yakni penyu hijau (chelonia mydas), penyu sisik (eretmochelys imbricata), penyu tempayan (caretta caretta), penyu pipih (natator depressus), penyu lekang (lepidochelys olivaceae) dan penyu belimbing (dermochelys coriaceae).

"Dari enam jenis ini yang paling jarang atau langka ditemui adalah jenis belimbing," katanya.

Salah seorang pengunjung stan Mukomuko, Serli Safitri mengatakan baru pertama kali melihat penyu secara langsung.

"Baru pertama ini melihat penyu dan anaknya yang disebut tukik, sangat menarik," katanya.

Ia mengharapkan dengan pameran satwa langka penyu itu, perhatian dan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian penyu semakin tumbuh.

Agenda HPN Expo 2014 akan dibuka secara resmi pada Kamis (6/2) malam dan berlangsung hingga 10 Februari 2014, untuk memeriahkan hari pers nasional.

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014