Waduk mampu menampung air hujan lebih banyak, sehingga kita harapkan warga tidak repot lagi menampung satu-satu.
Batam (ANTARA News) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), membangun sejumlah waduk di pulau-pulau pesisir untuk mengantisipasi kesulitan air saat kekeringan yang kerap terjadi setiap kemarau.

"Ada beberapa waduk yang sudah dan akan dibangun, selain di Pulau Bulang Lintang, ada juga di Pulau Mecan dan Pulau Belakangpadang," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam, Yumasnur, di Batam, Minggu.

Selama ini, warga pesisir Batam mengandalkan tadah hujan menggunakan drum besar untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sehingga warga sering kesulitan saat hujan tidak turun.

Yumasnur mengatakan waduk-waduk yang dibangun pemerintah juga mengandalkan air hujan, karena tidak ada sumber air bersih di pesisir.

"Waduk mampu menampung air hujan lebih banyak, sehingga kita harapkan warga tidak repot lagi menampung satu-satu. Dan karena yang ditampung lebih banyak, diharapkan mampu menyuplai saat musim kering," kata Yumasnur.

Di Pulau Bulang Lintang, Pemkot Batam membangun waduk dengan kapasitas 10 liter per detik, dan menyambung pipa bawah laut ke pulau sekitar, untuk mengatasi kesulitan air bersih.

Sementara di Pulau Mecan, waduk sudah dibangun dan sedang proses menampung air, meski sudah sekitar sebulan hujan tidak turun.

Rencananya, jika air yang tertampung sudah banyak, maka air dari waduk itu akan disalurkan ke Pulau Sarang dan Pulau Lengkang.

"Ke depannya, dibuat saluran juga dari Pulau Pemping ke Pulau Labung," kata dia.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Pulau Belakangpadang, pemerintah berencana membangun pipa air bawah laut dan menyalurkan air dari pulau utama, Batam, ke waduk yang sudah ada di Pulau Belakangpadang, untuk menambah debit air.

Pemerintah juga berencana membangun saluran air bersih di Teluk Bakau ke Pulau Terong.

Untuk 2014, Pemkot Batam tidak merencanakan pembangunan waduk baru, melainkan menyempurnakan yang sudah ada.

(Y011)

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014