sebuah upaya menjangkau segmen yang lebih luas untuk menyebarkan nilai dan semangat antikorupsi
Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan kegiatan Pemilu Berintegritas 2014 kampanye "Pilih yang Jujur" bersama Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira.

"Pelibatan Puteri Indonesia merupakan sebuah upaya menjangkau segmen yang lebih luas untuk menyebarkan nilai dan semangat antikorupsi, yakni nilai-nilai kejujuran yang universal," kata Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Jakarta, Kamis.

Abraham mengatakan perlunya upaya seperti kampanye jujur agar mendongkrak partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi. Selain itu, penting juga untuk mengedukasi khalayak umum agar menggunakan hak pilihnya secara jujur serta memilih anggota parlemen jujur demi parlemen yang berkualitas.

Menurutnya, sifat Puteri Indonesia ikonik yang cantik dan pintar juga harus dilengkapi dengan integritas dan komitmennya untuk mencegah serta memberantas korupsi dalam segala bentuk, termasuk menjadi duta antikorupsi.

Kampanye "Pilih yang Jujur" merupakan salah satu rangkaian kegiatan kampanye yang menyasar pada beragam tingkatan pemilih.

"Kampanye ini akan menjangkau seluruh media ruang, baik media sosial, media massa dan media luar ruang di seluruh ibu kota provinsi dengan beragam format kegiatan. Seperti kampanye sosial, diskusi atau kuliah umum," kata dia.

Menurut orang nomor satu KPK itu, Pemilu Legislatif 2014 merupakan tonggak penting bagi demokrasi Indonesia. "Melalui pemilu ini, masyarakat akan menggantungkan nasib periodiknya kepada sekitar 200 ribu caleg yang berlaga dalam memperebutkan lebih dari 19 ribu kursi baik di itngkat pusat maupun daerah."

Abraham mencermati dua edisi pemilu terakhir yang partisipasinya semakin menurun. Dua pemilu itu, kata Abraham, partisipasi masyarakat sebesar 84 persen pada 2004 dan 70,9 persen di 2009.

Salah satu penyebabnya adalah banyaknya kasus korupsi yang menjerat para anggota parlemen pusat dan daerah.

"Catatan KPK sejak 2007-2013, sudah 73 anggota parlemen yang terjerat kasus korupsi. Sedangkan lebih dari 90 persen di antara mereka mencalonkan kembali."

"KPK ikut mempromosikan kampanye jujur agar perhelatan lima tahunan yang menghabiskan anggaran Rp17 tiliun ini tidak boleh disia-siakan," tukasnya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014