saya akan melakukan sosialisasi sampai ke tingkat bawah, sehingga netralitas TNI seperti pada Pemilu (Legislatif,red) 2014 akan terwujud lagi pada Pilpres 2014.
Surabaya (ANTARA News) - Pangdam V/Brawijaya yang baru Mayjen TNI Eko Wiratmoko menjamin netralitas anggotanya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, karena sudah terbukti pada Pemilihan Legislatif 2014 pada 9 April lalu.

"Untuk itu (netralitas,red), saya akan melakukan sosialisasi sampai ke tingkat bawah, sehingga netralitas TNI seperti pada Pemilu (Legislatif,red) 2014 akan terwujud lagi pada Pilpres 2014," katanya dalam Apel Bersama TNI-Polri se-Kogartap III/Surabaya di lapangan Makodam V/Brawijaya, Selasa.

Didampingi mantan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo yang dipromosikan menjadi Sekjen Kementerian Pertahanan itu, ia menjelaskan peran TNI dalam pemilu dan pilpres sendiri hanya bersifat membantu Polri.

"Jadi, kami tidak akan melakukan pengamanan khusus untuk pilpres, karena TNI itu sifatnya hanya membantu Polri," katanya dalam apel yang dihadiri Kasarmatim, Wakapolda Jatim, Wagub AAL, Wadan Kobangdikal, para komandan satuan TNI, dan para perwira TNI--Polri di Jatim.

Tentang atensi dalam kepemimpinannya, mantan Pangdam XVI/Pattimura itu mengaku dirinya baru saja menginjakkan kaki di Surabaya, karena itu dirinya akan melihat dan mempelajari situasi yang ada terlebih dulu.

"Yang jelas, saya akan melanjutkan kebijakan Jenderal Ediwan. Saya akan mempertahankan kebijakan menjadikan prajurit TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional," kata jenderal bintang dua yang menjabat Pangdam V/Brawijaya sejak 2 Mei itu.

Sementara itu, mantan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo menilai Jatim merupakan provinsi yang memiliki ciri khusus, bukan hanya menjadi barometer dalam ekonomi dan sosial, tapi juga dalam aspek militer dan keamanan.

"Masyarakat Jatim itu sangat memahami pentingnya keamanan, karena itu mereka mementingkan sikap guyub (rukun) dan guyub itulah yang membuat masyarakat Jatim memiliki daya tahan terhadap keamanan," katanya.

Bahkan, sikap guyub itu tidak hanya ada di dalam masyarakatm, melainkan antara pemerintah dan jajaran TNI--Polri dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, hingga tingkat provinsi. "Saya bangga dengan dukungan masyarakat, karena itu bantu juga teman yang baru bertugas," katanya.

Selama bertugas di Jatim dalam kurun 14 bulan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo terlibat dalam penanganan dampak dan pascabencana letusan Gunung Kelud, mendorong terwujudnya situasi kondusif di Jatim, dan menegakkan disiplin pada anggota. (*)

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014