Sesuai standar operasional prosedur (SOP), tujuh hari sejak kejadian korban belum juga ditemukan, maka upaya pencarian korban dihentikan,"
Mataram (ANTARA News) - Badan SAR Nasional resmi menghentikan pencarian dua turis asal Spanyol yang tujuh hari hilang di Perairan Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, sesuai dengan standar operasional prosedur lembaga tersebut

"Sesuai standar operasional prosedur (SOP), tujuh hari sejak kejadian korban belum juga ditemukan, maka upaya pencarian korban dihentikan," kata Humas Badan SAR Mataram Putu Cakra Ningrat, di Mataram, Sabtu.

Dua orang wisatawan asal Spanyol, masing-masing Victor (42) dan George (45), merupakan penumpang perahu pinisi yang menabrak batu karang hingga tenggelam di Pulau Sangeang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Minggu (17/8) sekitar pukul 01.15 Wita.

Perahu pinisi tersebut berlayar bersama 20 wisatawan asing dan lima anak buah kapal dari Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur, NTB, menuju Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebanyak 10 orang penumpang berhasil diselamatkan pada hari kejadian, Minggu (17/8), sedangkan 13 lainnya diselamatkan oleh nelayan pada Senin (18/8) sekitar pukul 01.00 Wita.

Para penumpang yang diselamatkan pada hari kedua itu terdiri atas lima anak buah kapal dan delapan wisatawan asing. Dengan demikian, total penumpang yang selamat 23 orang, sementara dua wisatawan asal Spanyol hingga saat ini masih belum ditemukan.

Cakra memperkirakan kedua warga negara Spanyol tersebut kemungkinan hanyut keluar perairan Kabupaten Bima, karena dari sekian upaya yang sudah dilakukan bersama regu penyelamat yang berasal dari berbagai unsur tidak ada tanda-tanda tubuh korban.

"Dari sekian upaya yang sudah kami lakukan belum ada tanda-tanda korban masih berada di perairan Bima. Kalau dilanjutkan tidak akan terlalu efektif, sehingga Kepala Kantor Basarnas Mataram memerintahkan menghentikan pencarian," ujarnya.

Upaya pencarian korban tidak hanya melibatkan tim dari Basarnas Mataram dan Kabupaten Bima, tapi juga TNI Angkatan Laut, aparat kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima dan para nelayan.

Basarnas Mataram memberangkatkan 25 anggotanya ke perairan Pulau Sangeang, menggunakan kapal penyelamat RB 220 dari Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, pada Minggu (17/8), untuk membantu upaya pencarian korban.

Cakra mengatakan, upaya pencarian pada hari terakhir juga menyertakan lima orang keluarga dan kerabat dari kedua korban. Mereka semuanya datang dari Spanyol dan ikut naik ke kapal penyelamat RB 220.

"Pada hari sebelumnya hanya dua orang keluarga korban yang ikut, tapi hari terakhir ini ada lima orang keluarga dan kerabat," ucapnya.

Pencarian kedua wisatawan asing itu dilakukan dengan menyisir hampir seluruh wilayah perairan Kabupaten Bima, namun belum membuahkan hasil.

Basarnas Mataram kembali akan membuka operasi pencarian jika ada laporan dari masyarakat mengenai tanda-tanda kedua korban.

(KR-WLD/A013)

Pewarta: Awaludin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014