Jakarta (ANTARA News) – PT Astra Daihatsu Motor (Daihatsu) terus mensosialisasikan program Pintar Bersama Daihatsu (PBD) sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional khususnya SMK-SMK di Indonesia.


“Program CSR ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas para siswa SMK agar mampu memenuhi syarat bekerja di Daihatsu yang selama ini masih kesulitan untuk menemukan calon-calon karyawan berkualitas,” kata Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra di Jakarta, Senin.

Selain di Jakarta, sosialisasi juga dilakukan di beberapa kota besar lainnya yakni Surabaya, Semarang, Medan, dan Bandung.

Menurut dia, Daihatsu bersama Dinas Pendidikan di sejumlah provinsi menyusun kurikulum Daihatsu untuk diimplementasikan di SMK-SMK binaan.

Kurikulum tersebut membekali guru dan siswa SMK dengan keterampilan dasar dan budaya industri sehingga lulusan SMK otomotif memiliki daya saing tinggi, terampil dan siap bekerja di dunia industri.

Selain mempersiapkan hard skill para siswa, program ini juga berupaya mendidik soft skill para siswa. “Membangun soft skill itu tidak mudah. Ini terkait dengan budaya industri yakni pemahaman kualitas produk nomor satu, berpenampilan sopan, tepat waktu, kemampuan berkomunikasi dan ketekunan,” katanya.

Menurut Amelia, di SMK-SMK binaan yang telah menerapkan kurikulum Daihatsu, para lulusannya telah menjadi mekanik 1 yang siap bekerja. Berbeda dengan di SMK-SMK otomotif yang tidak menerapkan kurikulum tersebut, para lulusannya masih merupakan mekanik magang.

“Para lulusan SMK yang tidak mengenyam kurikulum Daihatsu, harus di-training dulu selama satu tahun untuk bisa menjadi mekanik 1,” katanya.

Amelia menjabarkan tingkatan-tingkatan keahlian di SMK-SMK binaan itu yakni siswa di kelas 1 SMK harus menguasai servis 10 ribu kilometer, siswa kelas 2 harus menguasai servis 20 ribu kilometer dan siswa kelas 3 harus menguasai servis 40 ribu kilometer.

Kurikulum tersebut telah diterapkan di SMK-SMK binaan Daihatsu sejak 2011 silam.

Program PBD ini telah diimplementasikan di 74 SMK di Indonesia yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Dari 74 SMK tersebut, Jawa Tengah menempati urutan teratas jumlah SMK binaan dengan kurikulum Daihatsu yakni 35 sekolah.

“Di Jakarta baru lima SMK, Jawa Barat delapan SMK, Surabaya dua SMK,” katanya.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014