Kupang (ANTARA News) - Tim penolong masih mencari korban Kapal Robber Boat Sea Reader milik TNI Angkatan Laut (AL) yang tenggelam di Selat Loekeli, antara Pulau Ndao dan Pulau Doo, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan, guna menemukan tiga korban tenggelam yang hilang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tini Thadeus, Minggu.

Ia mengatakan tim gabungan yang terdiri atas Badan SAR Nasional Kupang, personel TNI AL, Polri, pemerintah daerah serta nelayan Pulau Rote itu sudah melakukan pencarian sejak Minggu pagi, setelah sebelumnya pada hari kejadian yaitu Sabtu (11/10), menghentikan sementara pencarian.

Ia mengatakan pencarian untuk menemukan korban yang masih hilang, guna memastikan kondisi tiga dari 12 korban kecelakaan kapal yang terjadi pada Sabtu (11/10) siang.

Saat itu, kapal sedang melakukan patroli gabungan pengawasan Taman Nasional Perairan Laut Sawu.

Thadeus mengatakan dalam kejadian tersebut, ditemukan tiga orang korban tewas, enam korban lainnya selamat, sementara tiga lainnya masih hilang, dan sedang dalam pencarian.

Korban meninggal yaitu Inspektur Dua (Ipda) Imanuel Do Hina yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Kepolisian Perairan (Kasat Polair) Polres Rote Ndao.

Selanjutnya Yos Fanggidae seorang anggota Forum Adat Rote Ndao serta Demit Kolain, seorang staf pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rote Ndao.

Sementara itu, enam korban selamat yakni Bripka Nefriadi B Tallo personel Polair Polres Rote Ndao, Alex Modok starf Dinas Kelautan dan Perikanan Rote Ndao, Ferawati Ratu Ludji staf KKPN NTT, Kapten Laut Ari selaku Perwira Lanal Rote Ndao, Klasi Didi anggota Lanal Rote serta Aprianus Feto staf KKPN NTT.

Sedangkan tiga korban yang dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian yakni Brigpol Yupiter N Pah (anggota Polair Polres Rote Ndao), Widi Murti Haryanto staf KKPN NTT serta Apsuherto staf KKPN NTT.

Menurut Thadeus, insiden tenggelam kapal milik TNI angkatan Laut Pulau Rote itu diduga akibat gelombang besar, saat kapal yang dinahkodai Kapten (L) Ari sedang dalam perjalanan patroli pengawasan Taman Nasional Perairan Laut Sawu.

"Kejadian diduga karena kapal menghantam gelombang sehingga terbalik dan mengakibatkan 11 penumpang dan kapten kapal tenggelam," katanya.

(KR-YHS)

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014