Ini bisa dilakukan dengan mendorong koperasi untuk memanfaatkan sumber daya alam seperti biomassa dan bioenergi dari sampah, limbah sawit, tebu, enau, pohon jarak maupun energi dari angin, matahari, air, gelombang dan arus pasang air laut,"
Jakarta (ANTARA News) - Dewan Koperasi Indonesia mengemukakan koperasi bisa diberdayakan agar bisa berkontribusi besar dalam program ketahanan energi nasional di tengah kekhawatiran semakin menipisnya cadangan energi fosil, bahkan diperkirakan habis dalam 30-50 tahun ke depan.

Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid di Jakarta, Sabtu mengatakan koperasi-koperasi rakyat bisa berkontribusi bagi program ketahanan energi nasional.

"Ini bisa dilakukan dengan mendorong koperasi untuk memanfaatkan sumber daya alam seperti biomassa dan bioenergi dari sampah, limbah sawit, tebu, enau, pohon jarak maupun energi dari angin, matahari, air, gelombang dan arus pasang air laut," katanya.

Untuk mencapai itu, kata Nurdin, ada beberapa strategi penting yang harus dilakukan yakni koperasi harus diberi ruang gerak usaha di semua sektor kehidupan sosial ekonomi.

Menurut dia koperasi harus diberi peran penting termasuk dalam sektor utama ekonomi nasional seperti kehutanan, pertambangan, kemaritiman, pariwisata, perbankan, asuransi, selain tentu pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan hingga koperasi berbasis budaya lokal.

"Hanya dengan begitu, koperasi-koperasi di masa datang akan semakin bertumbuh kuat dan menjadi pelaku dominan di seluruh sektor ekonomi nasional," katanya.

Selain itu, ia menambahkan, koperasi sebagai pilar negara harus memiliki payung hukum.

Ia mengatakan Dekopin membutuhkan dukungan pemerintah dan parlemen agar segera mengajukan UU Koperasi yang baru untuk menggantikan UU Nomor 17 Tahun 2012 yang dibatalkan oleh MK beberapa bulan lalu.

"Selain payung hukum berupa undang-undang, koperasi bisa menjadi pilar negara kalau didukung oleh kebijakan pemerintah dalam beberapa bidang strategis," katanya.

Ia mencontohkan, misalnya dengan memasukkan materi koperasi dalam kurikulum SMP dan SMA serta perguruan tinggi diikuti pendirian koperasi-koperasi sekolah dan koperasi mahasiswa.

Mata pelajaran dan mata kuliah koperasi penting untuk pengetahuan siswa dan mahasiswa, tetapi koperasi sekolah dan koperasi mahasiswa lebih penting untuk mempraktikkan prinsip dan nilai-nilai koperasi.

"Kita juga perlu revitalisasi koperasi desa dan koperasi rakyat kecil perkotaan. Sejalan dengan visi ekonomi kerakyatan berbasis desa dari pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Dekopin melalui Visi Koperasi 2045 siap membantu pemerintah memberdayakan koperasi-koperasi desa berbasis sumber daya alam," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014