Sleman (ANTARA News) - Masyarakat Dusun Kinahrejo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibantu sejumlah relawan mulai mempersiapkan jalur untuk labuhan Merapi yang akan digelar Keraton Yogyakarta pada pertengahan Mei 2015.

Ketua Paguyuban Masyarakat Kinahrejo Badiman, Jumat, mengatakan persiapan jalur ke labuhan ini memang jauh-jauh hari sudah harus dilakukan.

"Dengan persiapan jauh hari, maka masih ada waktu jika ditemukan ada lagi jalan yang rusak dan membahayakan. Kalau waktunya mepet malah berbahaya," katanya.

Ia mengatakan prosesi upacara labuhan yang dilakukan sekitar pertengahan Mei 2015 di tempat yang sama seperti dua tahun berturut-turut sebelumnya, yaitu di Pos I Srimanganti yang berjarak 3,5 kilometer dari bekas rumah Juru Kunci Merapi Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo.

"Seperti sebelumnya, prosesi labuhan ini nantinya dimulai dengan penerimaan uba rampe dari Keraton kepada juru kunci Merapi. Sebelum dilabuh, uba rampe tersebut akan diarak dibawa ke kediaman juru kunci di Hunian Tetap Karangkendal, Umbulharjo, Cangkringan," katanya.

Ia berharap upacara ini nantinya bisa lebih membuat masyarakat guyub (rukun), terutama untuk Padukuhan Kinahrejo. Meski dari berbagai pihak luar selalu ikut dalam labuhan ini.

"Intinya kami ingin lebih guyub dengan acara seperti ini. Seperti dulu, kembali ke awal. Terutama bagi masyarakat Kinahrejo, harus dilibatkan semuanya. Saat ini labuhan sudah banyak pihak luar yang ikut," katanya.

Relawan dari Komunitas Relawan Induk Indonesia (Relindo) Kalasan, Sleman Bertha Purnama mengatakan jalur pendakiannya sudah mulai dipersiapkan karena jalan menuju Pos I Srimanganti tersebut ada beberapa titik yang terkikis karena terkena hujan.

"Ada beberapa titik yang terkikis, namun tidak terlalu berbahaya karena di tepi-tepinya sudah ditumbuhi pohon perindang, ini dibersihkan semak-semaknya dulu," katanya.

Ia mengatakan relawan beserta warga setempat memperbaiki jalur labuhan agar nantinya benar-benar siap untuk dilewati saat digunakan upacara labuhan.

"Masih akan terus memperbaiki yang rusak. Terutama membuat anak tangga di Pos I tempat labuhan," katanya.

Menurut dia, selain nantinya harus hati-hati, juga diperlukan beberapa alat tambahan, seperti tali untuk berjalan sampai ke tempat labuhan tersebut.

"Karena ada medan yang terjal dan berpasir. Apalagi, biasanya di acara tersebut banyak orang yang sudah lanjut usia (lansia) ikut. Yang terjal dan berpasir, nanti akan dilengkapi tali pembantu," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015