Lebak (ANTARA News) - Stok darah pada Unit Transfusi Darah - Palang Merah Indonesia (UTD-PMI) Kabupaten Lebak, Banten, menjelang bulan Ramadhan menipis sehingga berdampak terhadap pelayanan pengobatan pasien RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

"Kami hari ini persedian darah hanya mencukupi untuk kebutuhan selama sepekan ke depan," kata Pelaksana Harian UTD-PMI Kabupaten Lebak, Ade saat dihubungi di Lebak, Rabu.

Ia mengatakan, diperkirakan stok darah menjelang Ramadhan menipis karena dipastikan pendonor suka rela relatif kecil.

Permintaan pasien RSUD Adjidarmo biasanya pada Ramadhan meningkat antara 40-50 kantung dengan isi 250 CC.

Kekurangan stok darah tersebut tentu berdampak terhadap pengobatan pasien rumah sakit.

Sebagian besar permintaan darah adalah pasien RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

Untuk itu, pihaknya akan mengoptimalkan mencari pedonor ke luar daerah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Sebab pendonor sukarela dari wilayah Kabupaten Lebak relatif kecil, sehingga terpaksa dilakukan alternatif dengan pengganti donor dari keluarga pasien.

"Kami satu-satunya untuk memenuhi kebutuhan darah itu melalui pengganti pendonor dari keluarga, terlebih pasien gawat darurat," katanya.

Menurut dia, saat ini stok darah yang ada sekitar 300 kantung dan mencukupi untuk kebutuhan selama sepekan kedepan.

Selama ini, permintaan darah cenderung meningkat dibanding darah yang diperoleh dari suka rela itu.

"Saya minta masyarakat dan instansi pemerintah mau menjadi pendonor suka rela untuk memenuhi kebutuhan darah," katanya.

Sementara itu, Ani, seorang keluarga pasien RSUD Adjidarmo Rangkasbitung mengaku dirinya merasa lega setelah menunggu lima jam pasokan darah terpenuhi.

Sebelumnya, ia panik setelah stok darah menipis,namun tertolong dari pendonor sukarela dari Jakarta.

"Kami berharap darah dua kantung itu dapat lekas sembuh penyakit orangtuanya yang mengalami penyakit diabetes," katanya

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015