Awalnya, saya mencari bahan membuat terasi yang menyehatkan tanpa bahan pengawet. Saya menemukan bahan alami yang pas adalah kulit udang."
Boraks sering dipakai untuk membuat kerupuk menjadi renyah, padahal siapapun tahu bahwa boraks bisa merusak ginjal, testis, dan jantung dalam jangka panjang.

Satu lagi, yaitu formalin juga sering dipakai oleh masyarakat untuk bahan pengawet. Padahal formalin juga sangat membahayakan karena bisa merusak organ pencernakan dan paru-paru. Bahkan dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan tumbuhnya kanker hidung, kanker otak, dan mematikan sel syaraf hingga koma.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa boraks dan formalin yang sama-sama berbahaya itu sebenarnya dapat dibuat dari bahan alami yang tidak membahayakan bagi tubuh manusia, dan justru menyehatkan.

Adalah dosen Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya Ir Fadjar Kurnia Hartati MP yang melakukan penelitian dan menemukan boraks alami dari air merang dan soda kue. Lalu dosen Unitomo lainnya, Ir Maria Agustina MSi menemukan formalin alami dari kulit udang.

"Saya pernah melakukan riset terhadap 13 sampel kerupuk puli atau kerupuk non-protein (non-ikan), ternyata 100 persen mengandung boraks," ucap Fadjar Kurnia Hartati.

Oleh karena itu, dosen Teknologi Pangan pada Fakultas Pertanian Unitomo Surabaya itu melakukan penelitian untuk menemukan bahan alami yang dapat menjadi bahan alternatif untuk boraks.

"Akhirnya, kami menemukan soda kue dan air merang dapat menjadi bahan alternatif yang alami, mudah didapat, harganya terjangkau, dan proses pembuatannya sama dengan boraks," ujarnya.

Ditemui di sela presentasi 19 hasil penelitian dosen Unitomo di hadapan Rektor Unitomo Dr Bachrul Amiq di kampus setempat, Kamis (9/7/2015), ia menjelaskan cara pembuatannya adalah 1 gram abu merang direndam dengan 100 mili air.

"Air dan abu merang itu pun diaduk, lalu direndam semalaman dan akhirnya disaring. Air merang hasil saringan itu dicampur dengan bahan pembuatan kerupuk yang sudah umum, yakni bawang putih, garam, tepung kanji (800 gram) dan terigu (200 gram)," katanya.

Cara yang lebih mudah bila menggunakan soda kue, karena tinggal dicampur dengan bahan kerupuk yang ada.

"Bedanya, bila dengan soda kue akan lebih cerah warna kerupuknya, lebih renyah, mudah patah, kadar air rendah, tapi lebih disukai. Kadar soda kue sebanyak 0,5 persen lebih disukai," paparnya.

Namun, bila dengan air merang memang agak gelap warnanya, tapi manfaatnya lebih banyak, karena merang mengandung kalsium yang tinggi, sehingga bermanfaat untuk tulang.

Terasi Sehat
Lain lagi dengan Ir Maria Agustina MSi yang menemukan formalin alami dari kulit udang.

"Awalnya, saya mencari bahan membuat terasi yang menyehatkan tanpa bahan pengawet. Saya menemukan bahan alami yang pas adalah kulit udang," tuturnya.

Dosen Jurusan Perikanan pada Fakultas Pertanian Unitomo itu mengatakan kulit udang itu bisa didapat di pasar atau pedagang ikan.

"Kulit udang itu langsung dihaluskan dengan blender, lalu disangrai sampai kering, maka jadilah terasi itu dan bisa disimpan selama seminggu di udara luar. Kalau mau lebih awet lagi, ya disimpan dalam kulkas," katanya.

Namun, kulit udang yang dapat menjadi pengganti formalin itu mengandung "kitin" yang bermanfaat untuk mereduksi lemak dan kolesterol dari daging sapi.

"Cara membuat terasi sehat dari bahan kulit udang dan tanpa bahan pengawet itu pun mudah, yakni 100 gram tepung, lalu diberi garam dan gula 0,5 sendok," katanya.

Tidak hanya dibuat terasi sehat, kulit udang itu bisa dikeringkan untuk menjadi serbuk yang bermanfaat menjadi pengganti formalin.

Bahan alami lain diolah oleh mahasiswi tingkat akhir Fakultas Farmasi (FF) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Martha Karmelia O.A, yakni buah tomat yang disulap menjadi masker wajah.

"Banyak wanita yang tak mau menggunakan perawatan wajah dengan bahan alami, padahal banyak manfaat yang didapat dari penggunaan bahan-bahan tersebut," katanya.

Selain tomat, sayur-mayur dan buah lokal seperti wortel, jeruk bali dan stroberi juga merupakan bahan alami yang berkhasiat dalam hal perawatan kulit. Caranya bisa dalam bentuk makanan, namun bisa juga tanpa mengonsumsi.

Bahan-bahan alami itu diteliti Martha Karmelia bersama tiga orang mahasiswa FF UKWMS. Martha memilih buah tomat karena banyak mengandung Vitamin A, Vitamin C, dan Likopen. Likopen mengandung antioksidan yang mempercepat regenerasi sel-sel kulit mati.

Martha meneliti pembuatan masker tomat selama 1-2 bulan dengan bahan utama ekstrak buah tomat sebanyak 3 persen yang mengandung 75 persen daya antioksidan.

Selain Martha, masih ada pula Grace dengan inovasinya berupa tabir surya dari buah Stroberi, lalu Fanny yang membuat terobosan dengan memanfaatkan Wortel sebagai bahan utama krim tabir surya, serta Evi Dana yang membuat pelembab dari Jeruk Bali.

Jadi, alam sebenarnya sudah menyediakan bahan perenyah (boraks), bahan pengawet (formalin), bahan perawatan wajah, dan bahan lain yang dibutuhkan manusia, bahkan dijamin aman.

Oleh Edy M Ya`kub
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015