Dana yang dianggarkan sebesar Rp147 miliar 250 juta. Pencairan telah mencapai 93,55 persen."
Kupang (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengatakan program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMAM) yang diluncurkan pada 2011, dipandang sebagai salah satu solusi terbaik mengeluarkan NTT dari stigma miskin dan tertinggal.

"Jadi selain 8 agenda dan 6 tekat pemerintah daerah NTT saat ini, kami terus membenahi berbagai hal seputar program Desa Mandiri Anggur Merah sebagai salah satu program yang menyentuh langsung persoalan yang saat ini dihadapi sekitar 5,03 juta jiwa penduduk NTT diantaranya kemiskinan dan keterbelakangan," katanya kepada Antara di Kupang, Rabu.

Sejak Tahun 2014, katanya setiap kelipatan 4 desa/kelurahan dalam satu kecamatan mendapat alokasi satu desa/kelurahan Program Desa Mandiri Anggur Merah, maka dari 306 kecamatan, meningkat menjadi 589 desa/kelurahan penerima program serta 589 pendamping program dengan dana yang dianggarkan sebesar Rp147 miliar lebih.

Tahun 2015 yang sedang berjalan, katanya program Desa Mandiri Anggur Merah dialokasikan kepada 589 desa/kelurahan.

"Dana yang dianggarkan sebesar Rp147 miliar 250 juta. Pencairan telah mencapai 93,55 persen," katanya.

Sejak tahun 2011 sampai 2015, katanya program ini telah diluncurkan di 2.069 desa/kelurahan, dengan 999 tenaga pendamping dengan klasifikasi PKM yang mendampingi 3 desa/kelurahan 357 PKM, yang mendampingi 2 desa/kelurahan 355 PKM dan 287 PKM lainnya masing-masing mendampingi pokmas di satu desa/kelurahan.

"Kami berkomitmen, sampai tahun 2018, 3.252 desa/kelurahan di Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mendapat alokasi dana Program Desa Mandiri Anggur Merah," katanya.

Menurut Gubernur, program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah merupakan bentuk kepedulian dan keberpihakan anggaran bagi masyarakat di desa termiskin dan terpencil serta tertinggal.

Sehingga perlu didukung semua pihak dan sukses atau gagal tidak bisa ditentukan saat ini. Namun demikian, saya percaya suatu saat nanti, masyarakat akan berbangga karena kita telah mengagendakan pelaksanaan program ini, kata gubernur.

Gubernur menyampaikan ucapan terima kasih kepada para Bupati dan Wali kota yang telah menduplikasi Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah. "Saya ucapkan terima kasih kepada para Bupati dan Wali kota yang telah melakukan duplikasi terhadap pelaksanaan Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah," ucap Gubernur.

Ia berharap jumlah penduduk miskin di daerah setempat yang terus mengalami penurunan hingga September 2014 sebesar 991,88 ribu orang (19,60 persen) atau berkurang sekitar 2,8 ribu orang dibandingkan Maret 2014 sebanyak 994,68 ribu orang (19,82 persen) merupakan fakta yang harus diakui, meskipun harus terus didorong agar berjalan lebih cepat.

Penurunan ini terjadi karena gerakan percepatan penanggulangan kemiskinan dilakukan secara masif dengan agenda dan program khusus langsung kepada desa/kelurahan yang teridentifikasi memiliki tingkat pendapatan dan kesejahteraan di bawah standar kehidupan yang layak," katanya.

Misalnya kata Gubernur berdasarkan daerah tempat tinggal, selama periode Maret 2014 - September 2014, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami penurunan sebanyak 8,2 ribu orang (dari 894,33 ribu orang menjadi 886,18 ribu orang).

Untuk perkotaan mengalami kenaikan sebanyak 5,4 ribu orang (dari 100,34 ribu orang menjadi 105,70 ribu orang) dari total jumlah penduduk NTT saat ini sebanyak 4,8 juta jiwa.

Artinya kata dia, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 22,15 persen pada Maret 2014 menjadi 21,78 persen pada September 2014.

Sementara katanya persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2014 sebesar 10,23 persen, naik menjadi 10,68 persen pada September 2014.

"Periode Maret 2014 - September 2014, Garis Kemiskinan (GK) naik sebesar 0,97 persen, yaitu dari Rp265.955,- per kapita per bulan pada Maret 2014 menjadi Rp268.536,- per kapita per bulan pada September 2014," katanya.

Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015