Kalau teriakan menghujat ataupun terkesan mengancam saat demonstrasi pendukung Ujang-Jawawi merupakan hal biasa
Palangka Raya (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Tengah Achmad Syari mengaku tidak pernah mendapat teror dari pihak mana pun pasca pembatalan pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Ujang Iskandar-Jawawi.

"Kalau teriakan menghujat ataupun terkesan mengancam saat demonstrasi pendukung Ujang-Jawawi merupakan hal biasa dan tidak perlu dipermasalahkan," kata Syari di Palangka Raya, Minggu.

"Sampai sekarang kita tidak ada mendapat teror atau informasi negatif, baik melalui pesan singkat maupun telepon, dari pihak mana pun. Kebakaran di Kepala Bagian KPU Kalteng itu kan juga tidak berpengaruh dengan pelaksanaan Pilkada," tambahnya.

Syari menyebut kebakaran di kantornya sama sekali tidak mengganggu Pilkada 9 Desember 2015 karena ruang yang terbakar hanya berisi aarsip-arsip Pilkada Kalteng 2010, pemilihan Legislatif dan pemilihan Presiden 2014.

"Kalau arsip Pilkada tahun ini aman karena banyak digandakan dan tersimpan rapi di bagian umum, bagian teknis maupun bagian hukum sekretariat KPU Kalteng," katanya.

Dia mengaku tengah bersama komisioner lain dan sekretaris serta staff KPU Kalteng sampai pukul 24.00 untuk memantau penempelan hologram di formulir yang datang pada sore hari, sebelum kebakaran terjadi dini hari setelah itu.

"Pastinya Polisi masih ramai sampai pukul 12 malam itu di kantor KPU. Kalau kejadian kebakaran ini kan sekitar jam 3 dini hari, Minggu, ya. Mengenai penyebabnya kita kurang tahu persis ya," kata Syari.

Kapolda Kalteng Fakhrizal mengaku mengerahkan satu peleton polisi untuk menjaga kantor KPU Kalteng setiap hari dan  saat kebakaran ruang Kepala Bagian Sekretariat KPU Kalteng masih berjaga.

Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015