Sampit (ANTARA News) - Sedikitnya 400 rumah di Desa Basirih Hilir dan Samuda Kota, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terendam banjir dalam beberapa hari terkahir.

"Untuk banjir di Desa Basirih Hilir sudah berlangsung sejak 12 Januari lalu, dengan kedalaman hingga selutut orang dewasa," kata Ubaidillah salah seorang warga desa setempat kepada wartawan di Sampit, Rabu.

Kelima RT yang terendam banjir tersebut masing-masing di Desa Basirih Hilir RT22, RT23, dan RT24.

Sedangkan di Samuda Kota ada dua RT, yakni RT 15 dan RT 16. Sampai saat ini banjir belum ada tanda-tanda akan surut.

Banjir yang merendam sejumlah RT di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan akibat meluapnya Sungai Sapihan (anak Sungai Mentaya), banjir juga akibat buruk saluran air sekitar desa.

Meski banjir belum menunjukan akan surut warga masih tetap tinggal dirumahnya masing-masing dan enggan untuk mengungsi.

Ubai meyakini, penyebab terjadinya banjir juga akibat buruknya saluran air yakni di Sei Sapihan Kecil. Sehingga dirinya bersama sekitar 400 warga yang rumahnya tergenang berharap, agar instasi terkait dapat turun melakukan pengecekan dan segera melakukan normalisasi.

"Kami sangat mengharapkan agar bisa langsung dicek dan dibantu. Karena kondisi di tempat kami sedang dilanda banjir yang cukup parah," katanya.

Ubai mengungkapkan, dirinya bersama ratusan warga desa lainnya yang saat ini rumahnya terendam banjir mengaku khawatir jika terjadi hujan susulan, sebab tidak menutup kemukinan banjir akan semakin dalam.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan, Sampit, Yulida Warni mengatakan, dalam beberapa hari terakhir intesitas hujan di wilayah Kotawaringin Timur meningkat dari biasanya.

"Wilayah Kotawaringin Timur dalam beberapa hari kedepan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang. Suhu berkisar 23 hingga 34 derajat celsius, dengan kelembaban udara 55 hingga 98 persen. Adapun kecepatan angin berkisar 14 kilometer per jam, dengan arah angin menuju Barat Laut," jelasnya.

Pewarta: Untung Setiawan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016