Lhasa (ANTARA News) - Tibet menghadapi tugas berat untuk mengurangi 690.000 jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan hingga 2020, kata pejabat penanggulangan kemiskinan regional menjelang pertemuan tahunan Kongres Rakyat Wilayah Tibet, badan legislatif seteempat.

Dalam lima tahun terakhir (2011-2015), Tibet mengentaskan lebih dari 600.000 orang dari kemiskinan, kata Gou Ling, Sekretaris Partai Komunis Tiongkok untuk Kantor Penanggulangan Kemiskinan Wilayah Otonomi Tibet.

Namun, lingkungan dataran tinggi tersebut yang rentan terhadap bencana alam menjadi tantangan dalam upaya pengurangan kemiskinan, kata Gou sebagaimana diberitakan kantor berita Xinhua.

Penyakit juga menjadi faktor utama yang menghambat pembangunan.

Sekitar 74 persen orang miskin hidup di Prefektur Xigaze, Qamdo dan Nagqu, petak-petak luas di seluruh bagian timur dan barat wilayah itu.

"Lima tahun ke depan akan menjadi tugas paling besar," kata Gou.

Tibet berencana memusatkan kebijakan pada kesejahteraan rakyat miskin, penciptaan lapangan kerja dan penyebaran paket, ia menambahkan. (Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016