Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan Badan Urusan Logistik (Bulog) yang menjadi penyeimbang atau stabilisator harga adalah kekuatan bangsa Indonesia, khususnya dalam mencapai target ketahanan pangan.

"Ketika memperkuat Bulog dan menjadi stabilisator harga bahan pangan adalah kekuatan bangsa karena tandanya pemerintah itu memang hadir di tengah," kata Amran di sela acara peninjauan panen raya komoditas bawang merah di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (2/2).

Ketika Bulog diperkuat, kata Amran, adalah sebagai solusi sebagai pengontrol harga pasar karena badan ini juga berfungsi untuk memperpendek rantai pasokan (supply chain) dari petani selaku produsen dengan masyarakat sebagai konsumen.

"Bulog itu kan kita inginkan sebagai penyelamat, misalnya ketika harga jatuh, Bulog akan membeli dengan harga normal dan ketika harga konsumen tidak wajar, dilakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga," katanya.

Ketika ditanya mengenai harga pembelian Bulog yang terkadang dikeluhkan oleh petani karena ada di bawah harga pengepul, Amran mengatakan bahwa hal itu menjadi lebih baik dan menguntungkan petani.

"Jadi, rumusnya jika katakanlah Bulog beli dengan harga Rp10 ribu dan importir Rp11 ribu, itu sudah bagus dan Bulog akan mundur karena kan kita butuh petaninya untung," ujar dia.

Jika terjadi hal semacam itu, pihaknya akan memantau keadaan dan mengawal harga sampai ke tingkat konsumen akhir apakah wajar atau tidak.

"Jika di ujungnya tidak wajar harganya, kita sikat pakai operasi pasar, itu namanya Bulog menjadi stabilisator, bukan profit oriented. Saya juga koordinasi dengan Kemendag dan Bulog bahwa Bulog harus diperkuat," katanya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016