Aktif user pada Januari 88,1 juta, online purchase by mobile 12,8 juta, tapi meningkat hampir 172,8 persen,"
Jakarta (ANTARA News) - Staf Khusus Bidang Riset & Pengembangan, Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Cyber, Kemenko Polhukam, Kun Arif Cahyantoro, memprediksikan jumlah pembeli produk online lewat mobile akan mengalahkan PC pada 2017.

"Aktif user pada Januari 88,1 juta, online purchase by mobile 12,8 juta, tapi meningkat hampir 172,8 persen," kata dia, di Jakarta, Senin.

"Sehingga proyeksinya adalah Januari 2017 jumlah pembeli produk dengan menggunakan mobile akan mengalahkan jumlah pembeli yang menggunakan PC," sambung dia.

Menurut Kun, user akan menggunakan smartphone sebagai tools untuk membeli produk online dimana jumlahnya akan lebih banyak dari pada yang memggunakan PC atau tablet.

Hasil prediksi pada Januari 2017, pemesanan pembelian online lewat mobile 34,97 juta, tetapi pemesanan pembelian online lewat PC atau tablet hanya 30,25 juta.

Berbeda dari 2016, pada Januari 2016 tertinggi masih pemesanan pembelian online lewat PC atau Tablet sebanyak 21,14 juta, sementara mobile hanya 12,82 juta.

Hal itu dapat diprediksikan begitu cepat dalam satu tahun, karena menurut Kun, didapatkan data pada Januari 2013 pembelian online lewat mobile yang pada tahun sebelumnya hanya 4,86 juta menjadi 12,82 juta.

"Jadi, kenaikan sebesar 155 persen satu setengah kali lipat cuma hanya dalam waktu setahun," ujar Kun.

"Dengan asumsi itu, kalau 12,82 juta, satu setengah kali lipatnya mencapai 34,97 juta," sambung dia.

Alasan kecenderungan pembeli berpindah dari PC ke mobile, Kun melihat, terkait masalah kecepatan PC dimana smartphone dinilai akan terkoneksi internet lebih dibanding PC.

Alasan selanjutnya adalah masalah kemudahan. Alasan terakhir terkait dengan lifestyle dimana orang saat ini lebih senang membawa handphone dari pada notebook.

"Data Oktober 2012 sudah menunjukkan jumlah penduduk subscriber mobile lebih besar dari jumlah penduduk Indonesia," kata Kun.

"Sejak Juli 2009 perkembangan mobile kita melebihi pertumbuhan mobile seluruh dunia," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016