Jakarta (ANTARA News) - Komandan Pangkalan Utama TNI AL V/Surabaya, Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Rudy Andi Hamzah, menyatakan, jajarannya juga dikerahkan untuk membantu evakuasi KMP Rafelia II yang tenggelam tidak jauh dari Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. 

KMP Rafelia II, kata dia, tenggelam dalam kecelakaan pelayaran di Selat Bali pada pukul 13.00 WITA Jumat ini. Diketahui kapal penyeberangan itu juga mengangkut mobil dan truk untuk diseberangkan ke Pulau Bali. 

"Cuaca cukup cerah untuk kami semua bekerja melaksanakan operasi militer selain perang ini," kata dia. 

Pangkalan TNI AL terdekat dengan lokasi kejadian adalah Pangkalan TNI AL Banyuwangi, yang telah dia perintahkan untuk segera bergerak. Instansi TNI AL ini tergabung dalam Pangkalan Utama TNI AL V/Surabaya. 

Secara terpisah, Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Letnan Kolonel Pelaut Wahyu Endriawan, menyatakan, "Kami juga mengerahkan satu perahu karet. Pangkalan TNI AL Bali juga satu perahu karet."

Jumlah penumpang KMP Rafelia II yang sudah ditolong sebanyak 71 orang, yang semuanya berada di kantor PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan setempat.

Menurut dia, jumlah penumpang yang berada di kapal tersebut masih simpang-siur karena manifest yang dihitung hanya penumpang, sementara supir kendaraan tidak dihitung.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI M Zainudin, mengatakan, KMP Rafelia 2 tenggelam di perairan Ketapang, Banyuwangi, karena bocor dalam pelayarannya dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Zainudin mengatakan, berdasarkan laporan kapal bergerak dari Gilimanuk ke Ketapang dengan mengangkut 25 kendaraan yang terdiri dari dua truk besar, satu pick up, empat tronton, 18 truk ukuran sedang, dan empat kendaraan kecil.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016