Lampung Timur (ANTARA News) - Ketua Dewan Konsultatif Nasional Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi memberi perhatian kasus dialami "M" (10) bocah perempuan pelajar SD di Lampung Timur yang tewas dan diduga dibunuh setelah sebelumnya mengalami tindak kekerasan seksual beberapa waktu lalu agar kasus tersebut segera terungkap.

"Kami dari Komnas Perlindungan Anak memberi perhatian khusus terhadap kasus ini, menyusul adanya beberapa kasus serupa terjadi di sejumlah daerah, dan saya juga terkejut pada beberapa wilayah di Provinsi Lampung ini banyak terjadi kasus seperti ini," ujar Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto saat berkunjung ke rumah keluarga korban pembunuhan itu, di Desa Labuhan Ratu VII Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Selasa.

Menurut Ketua KPAI itu, terhadap kasus M yang hingga kini belum terungkap siapa pelakunya, pihaknya memberikan dukungan moral kepada pihak kepolisian khususnya Polres Lampung Timur dalam mengungkap kasus tersebut.

"Kami akan segera bertemu dengan Kapolres Lampung Timur untuk mengetahui sejauh mana langkah-langkah yang belum dan sudah digali, ini bukan intervensi tapi dukungan moril agar polisi melibatkan saksi-saksi yang belum digali sehingga dapat segera digali," katanya pula.

Dia menambahkan, KPAI juga akan menyampaikan sejumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di Provinsi Lampung kepada kementerian terkait, seperti Kementerian Sosial dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), agar menjadi perhatian kementerian tersebut terhadap kasus kekerasan seksual kepada anak di provinsi ini.

"Dengan harapan adanya pemberdayaan kepada masyarakat dari kementerian terkait agar masyarakat diaktifkan, sehingga tidak ada celah tindak kekerasan seksual terhadap anak kembali terjadi," ujar Kak Seto lagi.

Dalam kunjungannya di rumah keluarga korban M itu, Kak Seto bertemu dan berbincang langsung dengan ayah dan ibunda korban M.

Kepada Ketua KPAI ini, ibunda M menyampaikan harapan agar pelaku pembunuh anaknya segera ditangkap, "Saya pengen cepat pelaku ditangkap, biar saya tenang, makan bisa enak dan keluarga enak," kata ibunda M kepada Ketua KPAI itu pula.

Namun karena tak kuat menahan kesedihannya di hadapan Kak Seto, ibunda M pun sempat jatuh pingan.

Ketua Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi Bandarlampung M Hamami SH, pihak yang memberikan bantuan hukum terhadap keluarga korban M, menyayangkan kinerja kepolisian hingga saat ini belum menemukan titik
terang pengungkapan kasus dialami M tersebut.

Menurutnya, dalam pengungkapan kasus tersebut, polisi belum sepenuhnya menggali saksi-saksi lain yang bisa dijadikan celah dalam pengungkapannya.

"Sepertinya sampai sekarang, ada informasi-informasi yang belum tersampaikan kepada kepolisian, karena itu PBH selain mendampingi keluarga korban, juga akan bekerjasama dengan kepolisian membantu untuk mempertegas dan membuat terang kasus ini," ujar dia lagi.

Pewarta: Budisantoso B & Muklasin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016