Satu persatu perempuan lansia yang mengenakan pakaian adat dari beberapa daerah terlihat berlenggak-lenggok di atas panggung peragaan busana dengan gaya khas masing-masing.
Gaya dari beberapa peserta peragaan busana yang rata-rata sudah berusia lebih dari 70 tahun itu sempat mengundang gelak tawa dan tepuk tangan dari para hadirin karena dinilai "kemayu" untuk seusia mereka.
Kasminah (90) yang ditemui usai peragaan busana mengaku melakukan berbagai persiapan seperti menjaga kesehatan, menyiapkan baju adat Jawa, dan belajar berjalan di atas panggung.
"Senang bisa menjadi peserta peragaan busana, mudah-mudahan bisa terpilih sebagai pemenang," ujar perempuan lansia yang sudah lima tahun berada di Panti Wreda Elim Jalan dr Cipto Semarang itu.
Selain peragaan busana lansia, peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2016 sekaligus Lustrum XII Yayasan Pelkris ini juga diisi lomba cerdas tangkas lansia dan lomba memasak nasi goreng.
Lomba cerdas tangkas lansia diikuti sepuluh regu masing-masing regu terdiri dari tiga lansia, sedangkan peserta lomba memasak nasi goreng tercatat sebelas pasangan.
Pemenang untuk tiap lomba disediakan hadiah berupa trofi dan uang tunai senilai Rp750.000 (juara pertama), Rp500.000 (juara kedua), dan Rp250.000 (juara ketiga).
Djati Agung selaku pengurus Yayasan Pelkris menjelaskan bahwa tujuan diadakannya berbagai lomba peringatan Hari Lanjut Usia Nasional ini sebagai wadah kreativitas serta wadah pertemuan bagi para lansia di Kota Semarang guna menjalin persaudaraan antarsesama lansia.
"Untuk memeriahkan peringatan Hari Lanjut Usia tingkat nasional, kami menyelenggarakan serangkaian lomba kreativitas antarlansia dengan mengundang perwakilan dari panti-panti wreda di bawah pengelolaan Yayasan Pelkris," katanya.
Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
